Praktisi kesehatan asal Magelang, Jawa Tengah Desiana Trisni menyebut pijat bayi memiliki banyak manfaat untuk menstimulasi perkembangan bayi.
 
"Teknik pijat untuk bayi telah dipraktikkan sejak ratusan tahun silam bermanfaat untuk meningkatkan ikatan emosional anak dengan orang tua, menenangkan, hingga menstimulasi perkembangan bayi," kata bidan dari House of Nenny Mom and Baby Care Magelang tersebut melalui keterangan tertulis diterima di Solo, Senin.
 
Dengan melihat manfaat tersebut, kata dia, orang tua atau tenaga medis sudah bisa memberikan stimulasi pijat sesaat setelah bayi lahir.
 
Meski demikian, katanya, tidak semua bayi bisa langsung dipijat. Ada beberapa kondisi tertentu yang harus dipenuhi, misalnya bayi lahir melalui persalinan normal dengan berat badan cukup, yakni 2.400-4.000 gram.
 
Lain halnya dengan bayi prematur, ujar dia, baru bisa diberikan pijatan saat usianya mencapai dua hari. Kondisi prematur adalah keadaan ketika bayi lahir dengan berat badan rendah di bawah 2.400 gram atau ketika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu.

Baca juga: BP3MI bantu pemulangan bayi terlantar asal Kalbar
 
"Untuk kondisi bayi lahir normal dan tidak ada masalah ketika si anak lahir atau dalam proses persalinannya, ini boleh diberikan pijatan mulai dari nol hari," katanya.
 
Untuk bayi prematur, menurut dia, bisa diberikan pijatan dengan catatan tenaga medis atau terapis yang memberikan pijatan mengetahui riwayat bayi. Hal tersebut juga disampaikan pada Live Live Instagram Doodle Exclusive Baby Care, beberapa waktu lalu.
 
"Ditanyakan dulu kondisinya, apakah kondisi si anak sudah stabil atau membutuhkan perawatan khusus. Misalnya diharuskan menginap di rumah sakit karena harus diinkubator. Untuk bayi yang riwayatnya lahir prematur dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) kami minta orang tua memberikan surat rekomendasi dari dokter yang menangani apakah bayi sudah boleh diberikan terapi," katanya.
 
Mengenai teknik pijat bermanfaat membantu meningkatkan keterikatan antara bayi dengan orang tua atau pengasuhnya.
 
Menurut dia, teknik pijat ini bermanfaat untuk merangsang beberapa refleks pada bayi, misalnya refleks kejut, refleks mengisap, dan refleks menelan.

Dengan memberikan pijatan taktik dan kinestetik, kata dia, hal tersebut melatih otot-otot bayi agar terbiasa untuk bergerak.
 
"Untuk pijat ini bisa menggunakan minyak telon Doodle dengan wangi 'sweet green tea' untuk melenturkan kulit bayi agar tidak luka," katanya.

Baca juga: Seorang bayi perempuan dibuang ke tempat sampah
 
 

Dokter spesialis anak RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A (K) mengingatkan orang tua untuk memastikan bayi tidak kekurangan cairan untuk mencegah terjadinya sakit atau kematian bayi pada kondisi perubahan suhu ekstrem.

“Kalau kita mengalami peningkatan kenaikan suhu yang cukup dramatis di lingkungan kita maka kita harus memastikan bahwa anak itu tidak kekurangan cairan. Tentu kita bisa memberikan minum yang lebih banyak dari biasanya,” ucap Nastiti dalam pesan singkat yang kepada ANTARA, Kamis.

Penelitian di Kanada, kata Nastiti, menunjukkan ada hubungan antara peningkatan suhu ekstrem dengan kematian mendadak bayi terutama pada usia 3-12 bulan. Saat suhu meningkat maka akan terjadi penguapan atau evaporasi sehingga bayi bisa jatuh dalam kondisi dehidrasi.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu juga mengatakan cairan merupakan komponen yang penting untuk kelangsungan hidup bayi sehingga dehidrasi bisa mengancam jiwa. Hal itu juga dikaitkan dengan belum matangnya pengatur suhu di otak bayi.Baca selengkapnya: Orang tua harus memastikan bayi tidak kekurangan cairan

 

Pewarta: Aris Wasita

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023