Bupati Kayong Utara Citra Duani menyebutkan kondisi perekonomian dan pendidikan yang belum maksimal pertumbuhannya masih menjadi penyebab terjadinya kasus stunting di daerahnya. 

“Masalah stunting disebabkan berbagai faktor yaitu mulai dari pertumbuhan ekonomi rendah kemudian tingkat pendidikan juga masih rendah. Makanya proses pembangunan di Kayong mesti dipercepat,” kata Bupati Kayong Utara, Sabtu.

Citra Duani mengatakan berbagai upaya dalam percepatan penurunan stunting telah dilakukan. Citra merasa optimistis jika akses menuju Kayong Utara semakin baik, bisa berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Dengan  kesejahteraan itu angka stunting juga akan ikut menurun.

"Secara geografis, penduduk di Kayong Utara memang masih kurang. Dari 6 kecamatan terdapat 43 desa, dengan jumlah penduduk kurang lebih 128 ribu jiwa. Meski masih kurang, tapi kami tetap mendukung program pengendalian penduduk keluarga berencana dan keluarga sejahtera ini. Karena jika penduduk tidak dikendalikan dikhawatirkan akan meledak,” katanya.

Citra juga mengatakan, kondisi infrastruktur dan akses jalan menuju Kayong diakuinya masih cukup sulit. Pandangannya, kedua hal ini juga bertautan dengan kesejahteraan masyarakat.

"Pemerintah mengupayakan  kemudahan dan percepatan akses ketika menuju Kayong Utara. Jalan pintas hampir 120 kilometer tengah ditembus, mulai dari Sukadana-Simpang Hilir-Perawas-Simpang Dua-Tayan lalu Pontianak. Jika jalur ini bisa teraspal, maka jarak tempuh dari Pontianak ke Kayong Utara akan semakin cepat, dengan waktu perjalanan bisa tembus lima jam," kata Citra. 

Ia menambahkan, selain percepatan akses jalan, Kabupaten Kayong Utara juga dalam proses merealisasikan pembangunan bandara. Dia menjelaskan dalam proses pembangunan bandara, pembebasan lahan sudah seratus persen selesai. 

"Bila akses menuju Kayong Semakin cepat, saya yakin akan banyak dampak positif didapatkan masyarakat. Daya beli meningkat, pertumbuhan ekonomi bagus sehingga Pendapatan Asli Daerah turut berpengaruh, lalu masyarakatnya akan sejahtera," kata Citra.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023