Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menerbitkan Rumus Bumil Cerdas yang dirancang UPT Puskesmas Perumnas II Pontianak sebagai upaya menekan risiko pendarahan ibu hamil di kota itu.

"Inovasi ini untuk menekan angka ibu bersalin risiko tinggi dan bayi dengan berat badan lahir rendah akibat bakteri mulut serta menekan risiko pendarahan ibu hamil," ujar Inovator Rumus Bumil Cerdas, UPT Puskesmas Perumnas II Pontianak Amanda Putri di Pontianak, Ahad.

Ia menjelaskan bahwa inovasi Rumus Bumil Cerdas terbukti mampu menekan jumlah ibu bersalin risiko tinggi termasuk perdarahan dan lain-lain di wilayah kerjanya dari 47 di 2021 menjadi 22 orang pada 2022. Sedang jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, turun dari 27 di 2021 menjadi 14 di 2022.

Ia menjelaskan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dilakukan secara simultan. Status kebersihan mulut dan pembersihan karang gigi jadi kewajiban. Para ibu hamil juga diberi kartu Giat Bumil (Gigi Sehat Ibu Hamil) dan di edukasi untuk rutin kontrol tiap semester kehamilan.

"Ibu hamil dirujuk ke poli gigi untuk pemeriksaan gigi dan mulut. Mereka dicek kondisi plak-nya dengan menggunakan Tri Plaque untuk mengetahui status kesehatan mirobiome di rongga mulut," ucapnya.

Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan kesehatan ibu dan anak. Kehamilan menyebabkan perubahan hormon yang meningkatkan risiko terjadinya masalah pada gigi dan mulut.

Pada tubuh manusia terdapat 90 persen bakteri yang tinggal sebagai bakteri penunjang kesehatan, namun terdapat 10 persen bakteri oportunitis yang dapat mengganggu kesehatan. Komposisi ini yang disebut sehat atau simbiosis.

"Komposisi yang berubah akan berujung pada terjadinya penyakit. Plasenta ibu hamil memiliki microbiome atau kumpulan bakteri yang salah satunya berasal dari rongga mulut ibu. Oleh karena itu kesehatan rongga mulut ibu hamil mempengaruhi kondisi bayi yang dikandungnya," ucapnya.

Salah satu tanda gangguan kesehatan rongga mulut ibu hamil adalah radang gusi atau gingivitis. Jika tidak dirawat, dapat menjadi radang tulang penyangga gigi atau periodontitis.

Data menunjukkan, ibu hamil dengan periodontitis berisiko 60 persen melahirkan bayi prematur, 70 persen melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan berisiko terjadi tekanan darah tinggi 2,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil tanpa periodontitis. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pada saat kelahiran.

"Menurut Profil Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus) dan infeksi (207 kasus)," katanya.

Untuk itu, inovasi Rumus Bumil Cerdas terus dikembangkan. Harapannya, para ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut menyeluruh, sehingga terhindar dari komplikasi kehamilan dan persalinan serta melahirkan anak-anak yang sehat, cerdas, dan berkualitas.

"Tahun ini, Rumus Bumil Cerdas menambahkan penggunaan MI (Minimal Intervention) varnish yang mengandung fluor yang penting untuk menunjang kesehatan rongga mulut ibu hamil," jelas dia.*

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023