Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggelar kegiatan sosialisasi tentang manfaat dan aturan berkoperasi kepada pelaku koperasi untuk membangun perekonomian masyarakat yang lebih berkembang dan maju.

"Sekarang ada kegiatan lokakarya yaitu bagaimana kita menumbuhkembangkan koperasi ke depan," kata Kepala Dinas Koperasi, dan Usaha Kecil Mikro (Diskop UKM) Kabupaten Garut, Ridzky Ridznurdhin saat acara Lokakarya Koperasi Garut bertemakan "Menghidupkan Semangat Masa Lalu Merangkul Perubahan Masa Depan Menuju Koperasi Modern" di Fave Hotel, Garut, Sabtu (29/7).

Ia menuturkan sosialisasi tentang koperasi itu merupakan rangkaian acara memperingati Hari Jadi Ke-76 Koperasi yang sebelumnya dilaksanakan di Pendopo Garut.

Pemkab Garut, kata dia, ingin mengembalikan peran besar koperasi secara modern yang sebelumnya pernah tumbuh kembang di Kabupaten Garut saat zaman kolonial.

"Sejarah koperasi Garut yang begitu luar biasa dulu, kita akan coba hidupkan kembali, dan merangkul perubahan masa depan menuju koperasi modern," katanya.

Ia menyampaikan kegiatan lokakarya itu menghadirkan pakar ekonomi maupun koperasi, ada juga dari Kementerian Koperasi, dan dari Kejaksaan Negeri Garut yang akan menyampaikan tentang aspek hukumnya.

"Karena memang ini penting pada saat kita menghadapi fenomena maraknya rentenir bank emok. Nanti ibu Kajari akan bicara dari sisi aspek hukumnya," katanya.

Peserta yang hadir dalam lokakarya itu, kata dia, merupakan pelaku koperasi yang ada di Kabupaten Garut seperti koperasi simpan pinjam, koperasi jasa, koperasi konsumen, dan koperasi lainnya.

Ia berharap seluruh koperasi yang ada di Garut dapat meningkatkan pemahamannya tentang aspek kebijakan, regulasi, apalagi saat ini banyak regulasi terkait perkoperasian yang terjadi perubahan dan harus disosialisasikan.

"Harapannya pertama kita bisa merumuskan kebijakan pembangunan koperasi ke depan, yang menjadi platform bagaimana kita menyiapkan instrumen kebijakan regulasi menghadapi RPJMD pasca tahun 2024," katanya.

Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir dalam acara koperasi tersebut menyampaikan dukungannya upaya Dinas Koperasi dan UKM Garut yang terus mengoptimalkan peran koperasi untuk kepentingan masyarakat dalam membangun perekonomian Garut.

Menurut dia Garut memiliki potensi luar biasa di berbagai bidang, bahkan sebagai daerah yang mempunyai potensi luar biasa di Jawa Barat, terbukti saat zaman Belanda ada pembangunan infrastruktur kereta api dari perkotaan menuju perkebunan di Kecamatan Cikajang, Garut.

"Cikajang bukan saja hortikultura, tapi dulu lama sudah membangun satu perkebunan teh, perkebunan cokelat, juga perkebunan kopi, dan ada lagi peternakan," kata Bupati.

Baca juga: Koperasi di Parigi Moutong ekspor 22 ton durian beku ke Thailand
 

Pengamat kebijakan publik Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak, Dr Erdi Abdin menilai sudah saatnya loading ramp atau tempat penampungan, sementara tandan buah segar (TBS) sawit ditutup dan koperasi bisa menjadi solusi agar tata niaga sawit di Kalbar bisa menjadi lebih baik.

"Keberadaan loading ramp saat ini dianggap merusak tatanan perniagaan sawit di Kalbar. Persoalan ini harus segera diselesaikan. Loading ramp harus ditutup. Harus ada regulasi yang jelas dan tegas dari pemerintah daerah untuk menutup kegiatan liar loading ramp. Koperasi bisa menjadi solusi," ujarnya di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa investasi loading ramp tidak terlalu besar. Namun memberikan keuntungan yang tinggi. Sehingga inilah yang membuat usaha liar loading ramp semakin tumbuh dan menjamur di daerah.

"Kalau pemerintah tegas, masalah ini terselesaikan. Kalau Pemkab tidak bisa mengatasi, baru menggandeng Pemprov Kalbar," sambung Erdi.

Sebagai solusi untuk menutup kegiatan loading ramp yang kerap membeli TBS petani secara liar, Erdi mendorong dinas koperasi mengaktifkan kembali koperasi unit desa atau KUD. Baca berita selengkapnya: "Loading ramp" ditutup, koperasi bisa jadi solusi

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023