Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Pontianak, Kalbar kembali menorehkan prestasi masuk 10 besar Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.

"Bersyukur pelajar kami melalui Spanta Percussion lolos ke babak 10 besar pada cabang musik tradisional. Kita mampu mengungguli berbagai sekolah lain dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri yang menjadi peserta ajang FL2SN tersebut," ujar Kepala SMPN 3 Kota Pontianak Subhan di Pontianak, Selasa.

Ia mengungkapkan untuk bisa sampai ke kancah nasional Spanta Percussion telah melalui berbagai proses yang panjang. Mulai dari ajang tingkat Kota Pontianak lalu peringkat pertama pada tingkat Provinsi Kalbar. Kemudian berlaga di tingkat nasional hingga kini mampu masuk ke dalam 10 besar.

“Mudah-mudahan anak-anak kita yang sedang berjuang ini bisa memperoleh medali emas, FLS2N ini ajang paling bergengsi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek,” kata dia.

Ia menambahkan dalam ajang serupa 2022, sekolahnya pun turut mendapatkan medali emas dalam cabang tari tradisional. Berbagai prestasi membanggakan tersebut menurutnya merupakan buah dari program yang dilaksanakan oleh jajaran SMPN 3 Kota Pontianak.

Serta yang tidak kalah penting menurut Subhan yakni sinergi dari orang tua murid SMPN 3 Kota Pontianak. Dukungan penuh dari orang tua siswa dikatakannya memegang peran penting dalam sejumlah capaian prestasi yang berhasil diraih SMPN 3 Kota Pontianak.

“Partisipasi orang tua sungguh sangat luar biasa untuk anak anak kita yang berprestasi,” kata Subhan,

Dikatakan Subhan pada sekolah yang dipimpinnya proses penyiapan prestasi siswa dimulai sejak pertama kali masuk pada kelas tujuh. Bakat siswa sudah mulai diseleksi dengan masing-masing kemampuannya saat masuk ke SMPN 3 Kota Pontianak.

Di samping itu ekstrakurikuler di SMPN 3 Pontianak utamanya pada ekstrakurikuler diprioritaskan untuk lomba yang menjadi langganan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah bakat anak diseleksi sejak kelas tujuh kemudian dipetakan sesuai kemampuan mereka.

“Kita persiapkan gurunya setelah itu kita undang orang tua untuk turut terlibat mendongkrak prestasi anak,” jelas Subhan.

Ia menyebut proses sampai bisa meraih prestasi pada tingkat nasional bukan hanya dari sekolah saja. Melainkan yang paling penting yakni sinergi dan keterlibatan orang tua siswa. Misalnya dari sisi pembiayaan orang tua siswa tidak segan untuk membantu mendongkrak prestasi siswa.

“Paling hanya sedikit yang bisa diberikan oleh sekolah selebihnya itu memang dukungan orang tua. Kalau tidak dukungan orang tua susah mau mendapatkan juara, karena prosesnya itu yang mahal apalagi ini seni,” kata dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023