Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat mencatat 120 kasus demam berdarah di wilayah itu hingga sejak Januari hingga Agustus 2023.

"Saat ini ada 120 kasus DBD di Kayong Utara. Dua orang telah meninggal dunia yakni warga Desa Pangkalan Buton dan warga Desa Benawai Agung," kata Ketua Tim  Pelaksana Program Penyakit Menular dan Tidak Menular, Elmi saat dihubungi melalui sambungan seluler, Senin.

Menurutnya, saat ini pihaknya telah melakukan upaya penanggulangan DBD dengan fogging dan pembagian obat pembunuhan jentik nyamuk kepada warga.

"Selain itu juga kami melakukan kegiatan promosi kesehatan melalui saluran yang ada seperti  radio dan membagikan selebaran kepada masyarakat, serta kegiatan sosialisasi langsung ke masyarakat," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kayong Utara pada 2021 terdapat 19 kasus DBD sedangkan pada 2022 sebanyak 25 kasus akibat nyamuk aedes aegypti tersebut.

"Pada tahun 2021 hingga 2022 tidak ada kasus kematian," tambahnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara Iwan Dwi Purnomo mengatakan untuk saat ini anggaran terkait penanganan DBD harus ditambah karena saat ini anggaran yang tersedia mulai berkurang  untuk menanggulangi kasus DBD yang ada.

"Kalau saat ini anggaran kita banyak difokuskan penanganan di Puskesmas Sukadana dan Simpang Hilir. Jadi pada saat anggaran perubahan harus ditambah untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD," kata dia.

Untuk ketersedian fasilitas dan logistik di fasilitas kesehatan menurutnya saat ini masih  mencukupi untuk penanganan kasus DBD yang sedang terjadi tersebut.

"Untuk saat ini kami belum bisa menetapkan kasus DBD ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena sampai ke tahap itu  perlu kajian dan kriteria yang cukup. Provinsi saja belum berani menetapkan KLB untuk DBD ini," tambahnya.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kayong Utara Ronny  Iswandy mengatakan pihaknya mendukung penuh Dinas Kesehatan dalam melakukan sosialisasi mengenai DBD secara masif dan interaktif.

“Kami akan memasang himbauan di videotron kita terkait DBD, kemudian di website kita juga akan kita tampilkan terkait himbauan DBD serta di medsos yang dikelola oleh kita," kata dia.

Ia akan melakukan koordinasi dengan  dinas kesehatan  setempat untuk melakukan langkah promosi kesehatan  yang efektif dan berkelanjutan.


"Karena memang kita belum melakukan koordinasi  secara intens dengan pihak dinas kesehatan terkait promosi DBD ini, namun akan segera kita lakukan langkah bersama kedepannya," tambahnya.

Pewarta: Rizal

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023