Perumda Air Minum Gunung Poteng (AMGP) Singkawang Kalimantan Barat menyatakan saat ini terkendala dalam mendistribusikan air bersih kepada pelanggan karena beberapa sumber air baku pegunungan mengalami kekeringan akibat musim kemarau saat ini.
"Yang mengalami kekeringan itu sumber air baku pegunungan di Eria, Tirtayasa dan Hangmuy," kata Direktur Perumda AMGP Singkawang Suriandi, di Singkawang, Kamis.
Menurutnya, bila sumber air baku pegunungan habis atau kering, maka secara otomatis pengolahan maupun pendistribusian air juga menjadi terhambat.
Untuk Singkawang, katanya, sumber air baku yang paling baik adalah Sungai Semelagi.
"Di Semelagi ada IPA sebanyak 200 liter per detik yang meliputi IPA 50 liter per detik diolah di Semelagi untuk melayani pendistribusian air di zona utara dan IPA 150 liter per detik diolah di Roban untuk melayani pendistribusian air di zona barat dan selatan," tuturnya.
Mengingat sekarang ini musim kemarau, maka sumber air baku untuk zona tengah dan sebagian barat sudah mengalami kekeringan, maka dibuatlah kebijakan untuk membagi jumlah air baku Semelagi yang diolah di Roban untuk IPA III dibagi sedikit ke IPA II.
"Dengan harapan supaya pengolahan air bisa maksimal khususnya di IPA II. Dan air bersihnya bisa disalurkan ke zona tengah yang meliputi Roban, Perumnas, Condong, Sekip Lama dan Kampung Jawa," katanya.
Menurutnya, kebijakan yang dilakukan sementara ini cukup baik, hanya saja berdampak pada zona selatan yang mana penyaluran air menjadi kecil atau sedikit.
Bahkan dalam beberapa hari ini, pihaknya selalu mendapatkan keluhan dari masyarakat di perbatasan antara tengah dan utara karena airnya selalu kecil khususnya di lapis ketiga rumah.
"Untuk di lapis rumah pertama (tepi jalan besar) airnya cukup,' ungkapnya.
Pihaknya akan membuat kebijakan baru untuk membuat "Valve Sekat" dengan harapan air dari Roban yang mengalir ke Sungai Garam dan bertemu dengan Valve terjadi tekanan balik. Sehingga bisa menjangkau ke lapis dua dan tiga rumah konsumen di Sungai Garam.
"Begitu juga dengan zona utara khususnya daerah Semelagi, air yang dari sana ke Sungai Garam bertemu dengan Valve juga akan terjadi tekanan balik," katanya lagi.
Dia berharap, kebijakan yang dibuat dapat menjawab keluhan dari konsumen khususnya di musim kemarau sekarang ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Yang mengalami kekeringan itu sumber air baku pegunungan di Eria, Tirtayasa dan Hangmuy," kata Direktur Perumda AMGP Singkawang Suriandi, di Singkawang, Kamis.
Menurutnya, bila sumber air baku pegunungan habis atau kering, maka secara otomatis pengolahan maupun pendistribusian air juga menjadi terhambat.
Untuk Singkawang, katanya, sumber air baku yang paling baik adalah Sungai Semelagi.
"Di Semelagi ada IPA sebanyak 200 liter per detik yang meliputi IPA 50 liter per detik diolah di Semelagi untuk melayani pendistribusian air di zona utara dan IPA 150 liter per detik diolah di Roban untuk melayani pendistribusian air di zona barat dan selatan," tuturnya.
Mengingat sekarang ini musim kemarau, maka sumber air baku untuk zona tengah dan sebagian barat sudah mengalami kekeringan, maka dibuatlah kebijakan untuk membagi jumlah air baku Semelagi yang diolah di Roban untuk IPA III dibagi sedikit ke IPA II.
"Dengan harapan supaya pengolahan air bisa maksimal khususnya di IPA II. Dan air bersihnya bisa disalurkan ke zona tengah yang meliputi Roban, Perumnas, Condong, Sekip Lama dan Kampung Jawa," katanya.
Menurutnya, kebijakan yang dilakukan sementara ini cukup baik, hanya saja berdampak pada zona selatan yang mana penyaluran air menjadi kecil atau sedikit.
Bahkan dalam beberapa hari ini, pihaknya selalu mendapatkan keluhan dari masyarakat di perbatasan antara tengah dan utara karena airnya selalu kecil khususnya di lapis ketiga rumah.
"Untuk di lapis rumah pertama (tepi jalan besar) airnya cukup,' ungkapnya.
Pihaknya akan membuat kebijakan baru untuk membuat "Valve Sekat" dengan harapan air dari Roban yang mengalir ke Sungai Garam dan bertemu dengan Valve terjadi tekanan balik. Sehingga bisa menjangkau ke lapis dua dan tiga rumah konsumen di Sungai Garam.
"Begitu juga dengan zona utara khususnya daerah Semelagi, air yang dari sana ke Sungai Garam bertemu dengan Valve juga akan terjadi tekanan balik," katanya lagi.
Dia berharap, kebijakan yang dibuat dapat menjawab keluhan dari konsumen khususnya di musim kemarau sekarang ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023