Pemerintah Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat memetakan daerah-daerah yang rawan mengalami bencana di wilayahnya.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa rapat penyusunan dokumen kajian risiko bencana mencakup pembahasan tentang pemetaan daerah rawan bencana.

Dalam rapat koordinasi penyusunan dokumen kajian risiko bencana di Pontianak, Kamis, dia mengatakan bahwa pemetaan antara lain harus dilakukan pada daerah yang berisiko terdampak luapan air sungai serta daerah yang rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Menurut dia, daerah yang berpeluang kebanjiran luapan air Sungai Kapuas, daerah yang sering tergenang saat hujan turun, dan daerah yang sering mengalami kebakaran hutan dan lahan harus dipetakan.

"Kota Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat secara umum tidak rentan terhadap bencana alam. Namun, dari pengamatan yang dilakukan sepanjang tahun, berdasarkan data, bencana alam yang terjadi lebih karena ulah manusia yang membakar lahan, sehingga menyebabkan bencana asap," katanya.

Peta daerah rawan bencana selanjutnya akan dijadikan sebagai dasar penyusunan rencana mitigasi, langkah-langkah untuk menekan dampak bencana.

Wali Kota Pontianak juga mengemukakan bahwa upaya pencegahan, mitigasi, dan penanggulangan bencana membutuhkan dukungan dari semua pihak.

Menurut dia, organisasi perangkat daerah, TNI, Polri, dan lembaga terkait lain harus bersinergi dalam menjalankan upaya-upaya tersebut.

Ia mengatakan bahwa masyarakat pun mesti berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan penanggulangan bencana.

"Jika tidak ada peran masyarakat, penanganan dikhawatirkan tidak bisa cepat," kara Edi.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023