Satuan tugas penegakan hukum Damai Cartenz menangkap tiga anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) terduga pembunuh aktivis perempuan Michele Kurisi Doga.

KNPB berupakan salah satu kelompok yang berupaya memisahkan Papua dari NKRI.

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani, Senin pagi, mengakui, tiga anggota KNPB itu ditangkap di tiga lokasi berbeda di Tanah Papua.

Awalnya ditangkap PM, Kamis (5/10) di wilayah Kabupaten Jayawijaya dan dari hasil pengembangan kemudian AW di Jayapura, kemudian RK alias RM di Kabupaten Tolikara.

Para pelaku diperkirakan tujuh orang sehingga empat lainnya sudah ditetapkan dan dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) yaitu KW, JW, DW dan K.

"Para terduga pelaku itu adalah anggota KNPB militan dari Baliem Barat, " kata Kombes Faizal.

Dia menjelaskan Michele Kurisi Doga dibunuh sekelompok orang tanggal 28 Agustus lalu di Distrik Koloak Atas, Kabupaten Lanny Jaya dengan cara ditikam menggunakan pisau dan dipukul kepalanya menggunakan kayu.

Aksi pembunuhan itu direkam pelaku dan disebarkan melalui kanal media sosial mereka (facebook) sehingga video pembunuhan Michele Kurisi Doga beredar luas di media sosial dan viral.

Dalam video viral tersebut diperlihatkan korban Michele Kurisi awalnya diinterogasi para pelaku dan tidak lama kemudian terlihat korban tengah meregang nyawa di semak-semak dengan darah terkucur di baju bagian dada korban.

"Pembunuhan tersebut tergolong sadis dan kejam, apalagi sampai divideokan dan diviralkan, " kata Kombes Pol Faizal Ramadhani.

Para tersangka akan dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan junto pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana junto pasal Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengakui tiga senpi yang diamankan dari KKB di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, adalah milik TNI.

"Benar ketiga senjata yang terdiri atas dua pucuk jenis pistol dan satu laras panjang adalah milik TNI yang didapat KKB dari reruntuhan jatuhnya helikopter MI yang mengalami kecelakaan dalam penerbangan Oksibil-Jayapura pada tahun 2019," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak kepada ANTARA di Wamena, Minggu.

Dijelaskan bahwa dua senpi jenis pistol itu milik kru helikopter, sedangkan senjata laras panjang milik Yonif 725/WRG.

Senpi dan amunisi yang diamankan dari tempat kejadian perkara (TKP) usai baku tembak dengan KKB saat ini berada di Mako Polres Pegunungan Bintang di Oksibil.

Dalam baku tembak yang terjadi pada tanggal 30 September lalu, lima anggota KKB tewas.

Ketika ditanya tentang berapa banyak senjata api yang dibawa baik oleh kru helikopter maupun prajurit Yonif 726/Wrg, Pangdam Cenderawasih mengaku tidak dapat memastikan berapa banyak senpi yang dibawa.Baca juga: Tiga senpi milik TNI diamankan dari KKB


 

Pewarta: Evarukdijati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023