Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan Indonesia dan Azerbaijan terus memperkuat kolaborasi di sektor pelayanan publik.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Azerbaijan Ali Asadov di Baku, Azerbaijan, Selasa (10/10), Anas mengatakan kedua negara tersebut memiliki hubungan erat secara historis di sektor perdagangan maupun pelayanan publik.
"Indonesia dan Azerbaijan sama-sama menaruh perhatian besar dalam pelayanan publik. Di Indonesia, Presiden Jokowi juga terus mendorong inovasi pelayanan publik digiatkan, sehingga kinerja birokrasi benar-benar berdampak; tak lagi berorientasi input atau administrasi saja, tapi juga harus berdasarkan hasil dengan dampak yang bisa langsung dirasakan rakyat, seperti penurunan kemiskinan, pengangguran, dan stunting," kata Azwar Anas dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Mantan bupati Banyuwangi itu menambahkan bahwa dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik, Indonesia dan Azerbaijan saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik. Perwakilan dari pemerintah kedua negara itu juga saling berkunjung untuk melihat langsung pelayanan publik di masing-masing negara.
Baca juga: Tim Saber Pungli Kalbar lakukan supervisi pelayanan publik di Singkawang
Azerbaijan menjadi salah satu negara yang mendapat pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai negara dengan pelayanan publik terbaik dunia. Sistem pusat pelayanan publik di negara kawasan Kaukasus itu disebut ASAN Xidmat.
Sementara itu, di Indonesia, konsep serupa dikembangkan dengan berbagai inovasi pelayanan publik, seperti Mal Pelayanan Publik (MPP) yang hingga kini terdapat di 152 kabupaten dan kota. Inovasi pelayanan publik MPP Digital pun telah dirintis di sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia.
"Tadi, Perdana Menteri Azerbaijan Yang Mulia Ali Asadov menyambut kami dengan baik, diiringi harapan agar kedua negara ke depan memiliki relasi yang semakin erat," kata Anas.
Dalam kesempatan tersebut, Anas menyampaikan berbagai perkembangan kemajuan Indonesia, seperti perekonomian stabil, hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi, peluncuran kereta cepat pertama di Asia Tenggara, dan posisi penting Indonesia G20.
Dia pun menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev melalui PM Ali Asadov.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menekankan pentingnya digitalisasi di pemerintahan untuk mengoptimalkan pelayanan publik.
Menurut Anas, sapaan akrab Abdullah Azwar Anas, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, digitalisasi akan memudahkan dan mempercepat langkah pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.
"Tidak ada rumusnya pelayanan publik bisa makin cepat dan mudah tanpa teknologi, tanpa digitalisasi. Itu kuncinya," kata dia saat menghadiri Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2023 di Jakarta, Senin.
Menpan RB mengatakan bahwa Pemerintah tengah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dengan menghadirkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Anas mengatakan pula pada praktik penerapan sistem pemerintahan tersebut, negara dengan indeks SPBE yang bagus akan mampu menghadirkan pelayanan investasi, indeks persepsi korupsi, dan penegakan hukum yang bagus pula.
"Contohnya Denmark. Negara itu indeks SPBE-nya nomor satu, yang lain-lain mengikuti, yaitu indeks persepsi korupsi, kemudahan berusaha, dan indeks penegakan hukumnya juga di peringkat atas seluruh dunia," lanjut Anas.
Meskipun begitu, dia menekankan bahwa penerapan SPBE bukan berarti membuat semua instansi pemerintah perlu berlomba membuat aplikasi. Saat ini ada sekitar 27.000 aplikasi layanan pemerintahan, mulai dari pusat sampai daerah.Baca juga: Pentingnya digitalisasi di pemerintahan untuk optimalkan pelayanan publik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Azerbaijan Ali Asadov di Baku, Azerbaijan, Selasa (10/10), Anas mengatakan kedua negara tersebut memiliki hubungan erat secara historis di sektor perdagangan maupun pelayanan publik.
"Indonesia dan Azerbaijan sama-sama menaruh perhatian besar dalam pelayanan publik. Di Indonesia, Presiden Jokowi juga terus mendorong inovasi pelayanan publik digiatkan, sehingga kinerja birokrasi benar-benar berdampak; tak lagi berorientasi input atau administrasi saja, tapi juga harus berdasarkan hasil dengan dampak yang bisa langsung dirasakan rakyat, seperti penurunan kemiskinan, pengangguran, dan stunting," kata Azwar Anas dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Mantan bupati Banyuwangi itu menambahkan bahwa dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik, Indonesia dan Azerbaijan saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik. Perwakilan dari pemerintah kedua negara itu juga saling berkunjung untuk melihat langsung pelayanan publik di masing-masing negara.
Baca juga: Tim Saber Pungli Kalbar lakukan supervisi pelayanan publik di Singkawang
Azerbaijan menjadi salah satu negara yang mendapat pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai negara dengan pelayanan publik terbaik dunia. Sistem pusat pelayanan publik di negara kawasan Kaukasus itu disebut ASAN Xidmat.
Sementara itu, di Indonesia, konsep serupa dikembangkan dengan berbagai inovasi pelayanan publik, seperti Mal Pelayanan Publik (MPP) yang hingga kini terdapat di 152 kabupaten dan kota. Inovasi pelayanan publik MPP Digital pun telah dirintis di sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia.
"Tadi, Perdana Menteri Azerbaijan Yang Mulia Ali Asadov menyambut kami dengan baik, diiringi harapan agar kedua negara ke depan memiliki relasi yang semakin erat," kata Anas.
Dalam kesempatan tersebut, Anas menyampaikan berbagai perkembangan kemajuan Indonesia, seperti perekonomian stabil, hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi, peluncuran kereta cepat pertama di Asia Tenggara, dan posisi penting Indonesia G20.
Dia pun menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev melalui PM Ali Asadov.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menekankan pentingnya digitalisasi di pemerintahan untuk mengoptimalkan pelayanan publik.
Menurut Anas, sapaan akrab Abdullah Azwar Anas, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, digitalisasi akan memudahkan dan mempercepat langkah pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.
"Tidak ada rumusnya pelayanan publik bisa makin cepat dan mudah tanpa teknologi, tanpa digitalisasi. Itu kuncinya," kata dia saat menghadiri Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2023 di Jakarta, Senin.
Menpan RB mengatakan bahwa Pemerintah tengah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dengan menghadirkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Anas mengatakan pula pada praktik penerapan sistem pemerintahan tersebut, negara dengan indeks SPBE yang bagus akan mampu menghadirkan pelayanan investasi, indeks persepsi korupsi, dan penegakan hukum yang bagus pula.
"Contohnya Denmark. Negara itu indeks SPBE-nya nomor satu, yang lain-lain mengikuti, yaitu indeks persepsi korupsi, kemudahan berusaha, dan indeks penegakan hukumnya juga di peringkat atas seluruh dunia," lanjut Anas.
Meskipun begitu, dia menekankan bahwa penerapan SPBE bukan berarti membuat semua instansi pemerintah perlu berlomba membuat aplikasi. Saat ini ada sekitar 27.000 aplikasi layanan pemerintahan, mulai dari pusat sampai daerah.Baca juga: Pentingnya digitalisasi di pemerintahan untuk optimalkan pelayanan publik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023