Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebutkan komposisi hunian di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan terbagi menjadi 85 persen berbentuk vertikal dan 15 persen tapak.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim kepada ANTARA di Jakarta, Kamis mengatakan hunian vertikal di IKN Nusantara terbangun pada area-area yang berdekatan dengan pusat kegiatan.
"Artinya, semakin dekat suatu area dengan pusat kegiatan, maka hunian yang dibangun semakin padat (hunian vertikal)," katanya.
Dengan demikian, jarak tempuh masyarakat ke pusat kegiatan dapat diakomodasi dengan transportasi publik, berjalan kaki, atau bersepeda. Hal ini selaras dengan konsep Kota 10 Menit atau 10 Minutes City.
Silvia menambahkan IKN menerapkan konsep transformasi bermukim, di antaranya dengan perubahan paradigma dalam berhuni di lahan yang lebih efektif dan efisien, dengan beberapa cara yakni tinggal di hunian vertikal, sehingga akan tercipta hunian dan kepadatan yang ideal.
Kemudian, tinggal di kawasan kompak (compact), sehingga semua kebutuhan dapat terlayani dan dapat diakses dengan cepat dan mudah dijangkau. Serta, menerapkan bangunan hijau (green building) dan teknologi cerdas dalam kehidupan (smart living) untuk meningkatkan kenyamanan penghuni sekaligus menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, konsep hunian eksisting yang umumnya berupa bangunan tunggal tidak sejalan dengan arah pengembangan wilayah IKN untuk menjadi "Kota 10 Menit".
Oleh karena itu, kebutuhan hunian dan fasilitasnya dimodifikasi melalui penggabungan berbagai layanan dalam satu bangunan dengan memperhatikan standar kenyamanan yang berlaku serta menyediakan hunian dalam bentuk rumah susun atau apartemen, dengan tetap memperhatikan standar minimal bagi tiap kebutuhan, seperti jabatan dan jumlah anggota rumah tangga.
Saat ini, telah dibangun rumah jabatan menteri di IKN sebanyak 36 unit rumah berbentuk tapak, yang 32 unit di antaranya telah selesai.
Juga dibangun hunian ASN dan aparatur pertahanan dan keamanan dengan konsep hunian vertikal yang keseluruhannya ditargetkan selesai pada 2024, seiring dengan pemindahan ASN ke IKN yang direncanakan sebanyak 16.990 ASN.
Baca juga: Pembangunan MRT di IKN Nusantara setelah 2024
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan proyek infrastruktur listrik dan telekomunikasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara selesai pada Juli 2024.
"Keseluruhan infrastruktur tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2024, untuk memastikan kelancaran pemindahan tahap awal ibu kota dari Jakarta ke IKN," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Silvia mengatakan proyek prasarana listrik dan gas dilakukan PT PLN dan PT Pertamina serta telekomunikasi seperti fiber optik dan jaringan 5G di KIPP IKN dalam proses oleh OIKN dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Hal ini juga meliputi penyediaan layanan angkutan umum massal berupa bus rapid transit, halte, park n ride, dan depo yang saat ini dalam proses.
Pembangunan IKN Nusantara merupakan upaya pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif dan merata yang mengupayakan pertumbuhan ekonomi baru, sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa.
IKN merupakan wujud pengarusutamaan simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif sebagai capaian transformasi besar bangsa Indonesia. Baca berita selengkapnya: Infrastruktur listrik dan telekomunikasi IKN ditargetkan selesai 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim kepada ANTARA di Jakarta, Kamis mengatakan hunian vertikal di IKN Nusantara terbangun pada area-area yang berdekatan dengan pusat kegiatan.
"Artinya, semakin dekat suatu area dengan pusat kegiatan, maka hunian yang dibangun semakin padat (hunian vertikal)," katanya.
Dengan demikian, jarak tempuh masyarakat ke pusat kegiatan dapat diakomodasi dengan transportasi publik, berjalan kaki, atau bersepeda. Hal ini selaras dengan konsep Kota 10 Menit atau 10 Minutes City.
Silvia menambahkan IKN menerapkan konsep transformasi bermukim, di antaranya dengan perubahan paradigma dalam berhuni di lahan yang lebih efektif dan efisien, dengan beberapa cara yakni tinggal di hunian vertikal, sehingga akan tercipta hunian dan kepadatan yang ideal.
Kemudian, tinggal di kawasan kompak (compact), sehingga semua kebutuhan dapat terlayani dan dapat diakses dengan cepat dan mudah dijangkau. Serta, menerapkan bangunan hijau (green building) dan teknologi cerdas dalam kehidupan (smart living) untuk meningkatkan kenyamanan penghuni sekaligus menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, konsep hunian eksisting yang umumnya berupa bangunan tunggal tidak sejalan dengan arah pengembangan wilayah IKN untuk menjadi "Kota 10 Menit".
Oleh karena itu, kebutuhan hunian dan fasilitasnya dimodifikasi melalui penggabungan berbagai layanan dalam satu bangunan dengan memperhatikan standar kenyamanan yang berlaku serta menyediakan hunian dalam bentuk rumah susun atau apartemen, dengan tetap memperhatikan standar minimal bagi tiap kebutuhan, seperti jabatan dan jumlah anggota rumah tangga.
Saat ini, telah dibangun rumah jabatan menteri di IKN sebanyak 36 unit rumah berbentuk tapak, yang 32 unit di antaranya telah selesai.
Juga dibangun hunian ASN dan aparatur pertahanan dan keamanan dengan konsep hunian vertikal yang keseluruhannya ditargetkan selesai pada 2024, seiring dengan pemindahan ASN ke IKN yang direncanakan sebanyak 16.990 ASN.
Baca juga: Pembangunan MRT di IKN Nusantara setelah 2024
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan proyek infrastruktur listrik dan telekomunikasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara selesai pada Juli 2024.
"Keseluruhan infrastruktur tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2024, untuk memastikan kelancaran pemindahan tahap awal ibu kota dari Jakarta ke IKN," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Silvia mengatakan proyek prasarana listrik dan gas dilakukan PT PLN dan PT Pertamina serta telekomunikasi seperti fiber optik dan jaringan 5G di KIPP IKN dalam proses oleh OIKN dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Hal ini juga meliputi penyediaan layanan angkutan umum massal berupa bus rapid transit, halte, park n ride, dan depo yang saat ini dalam proses.
Pembangunan IKN Nusantara merupakan upaya pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif dan merata yang mengupayakan pertumbuhan ekonomi baru, sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa.
IKN merupakan wujud pengarusutamaan simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif sebagai capaian transformasi besar bangsa Indonesia. Baca berita selengkapnya: Infrastruktur listrik dan telekomunikasi IKN ditargetkan selesai 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023