Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah tersebut dengan mengoptimalkan 30 desa bersih dari narkoba (bersinar).
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Temanggung AKBP Triatmo Hamardiyono di Temanggung, Sabtu, mengatakan dari sejumlah desa tersebut dua di antaranya merupakan prioritas nasional dengan anggaran dari BNN, yakni Desa Wanutengah Kecamatan Parakan dan Sreto Kecamatan Candiroto.
"Kalau prioritas nasional anggarannya dari BNN, tetapi kita bisa mendorong desa-desa yang lain membiayai sendiri dengan anggaran desa, sekarang total ada 30 desa bersinar," katanya.
Ia menyampaikan masyarakat jangan menganggap peredaran narkoba itu hanya di kota-kota saja, tetapi di desa-desa pun sekarang sudah masif.
Oleh karena itu, katanya BNN punya program desa bersinar dengan menggandeng dari Satuan Narkoba Polres Temanggung karena punya program yang namanya Desa Tangguh.
"Jadi kami bersinergi di situ," katanya.
Triatmo menyebutkan di desa bersinar dengan program kegiatan, antara lain ketahanan keluarga, remaja teman sebaya, dan intervensi berbasis masyarakat (IBM).
Dalam program IBM, katanya ada agen pemulihan yang dilatih oleh BNN untuk mereka menangani penyalahguna yang kategorinya masih ringan sehingga bisa ditangani sendiri di desa itu.
Kemudian kegiatan ketahanan keluarga, BNN memberikan pemahaman pada keluarga utuh, memberikan pelatihan komunikasi di keluarga, dan parenting.
"Dalam kegiatan remaja teman sebaya, remaja-remaja itu kecenderungannya tidak berani menolak, maka kami memberikan materi untuk penguatan mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Temanggung AKBP Triatmo Hamardiyono di Temanggung, Sabtu, mengatakan dari sejumlah desa tersebut dua di antaranya merupakan prioritas nasional dengan anggaran dari BNN, yakni Desa Wanutengah Kecamatan Parakan dan Sreto Kecamatan Candiroto.
"Kalau prioritas nasional anggarannya dari BNN, tetapi kita bisa mendorong desa-desa yang lain membiayai sendiri dengan anggaran desa, sekarang total ada 30 desa bersinar," katanya.
Ia menyampaikan masyarakat jangan menganggap peredaran narkoba itu hanya di kota-kota saja, tetapi di desa-desa pun sekarang sudah masif.
Oleh karena itu, katanya BNN punya program desa bersinar dengan menggandeng dari Satuan Narkoba Polres Temanggung karena punya program yang namanya Desa Tangguh.
"Jadi kami bersinergi di situ," katanya.
Triatmo menyebutkan di desa bersinar dengan program kegiatan, antara lain ketahanan keluarga, remaja teman sebaya, dan intervensi berbasis masyarakat (IBM).
Dalam program IBM, katanya ada agen pemulihan yang dilatih oleh BNN untuk mereka menangani penyalahguna yang kategorinya masih ringan sehingga bisa ditangani sendiri di desa itu.
Kemudian kegiatan ketahanan keluarga, BNN memberikan pemahaman pada keluarga utuh, memberikan pelatihan komunikasi di keluarga, dan parenting.
"Dalam kegiatan remaja teman sebaya, remaja-remaja itu kecenderungannya tidak berani menolak, maka kami memberikan materi untuk penguatan mereka," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023