Komunitas yang menamakan diri sebagai The Power of Mama (TPoM) ikut andil melakukan upaya preventif mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Ketapang.
The Power of Mama yang beranggotakan ibu-ibu yang peduli terhadap dampak kebakaran hutan ini konsentrasi di Kecamatan Matan Hilir Selatan yang jadi langganan kebakaran.
Salah satu penggagas The Power of Mama (TPoM) Siti Nuraini mengaku terpanggil untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan Karhutla.
Ia mencoba membentuk kelompok kecil untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan lebakaran hutan dan lahan.
Gayung bersambut, YIARI pihak yang konsen terhadap lingkungan memfasilitasi terbentuknya ibu - ibu peduli kebakaran yang diberi nama The Power of Mama.
"Ini berangkat dari panggilan diri kita. Kami tidak digaji, ini murni kepedulian kita terhadap kampung kita. Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat, yang paling terdampak ya anak - anak, lansia," kata Siti Nuraini di Ketapang
Ia mengakui banyak halangan yang mereka hadapi saat menjalankan misi sukarelawan itu terutama saat berada di lapangan seperti masyarakat yang secara tidak langsung acuh terhadap pembakaran hutan dan lahan di tanah milik pribadi.
"Ada saja yang acuh, menolak paham bahaya karhutla tapi itu yang pemilik lahan, hanya itu saja," ungkap Nuraini.
Nuraini mengatakan YIARI Ketapang sangat mendukung dan sekaligus melakukan pembinaan terhadap sejumlah kegiatan komunitas TPoM yang memang memiliki tujuan yang searah dalam menjaga lingkungan dalam mencegah karhutla.
"Kami juga mendapatkan dukungan dan pembinaan dari Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Ketapang yang mensupport dan membina kami," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
The Power of Mama yang beranggotakan ibu-ibu yang peduli terhadap dampak kebakaran hutan ini konsentrasi di Kecamatan Matan Hilir Selatan yang jadi langganan kebakaran.
Salah satu penggagas The Power of Mama (TPoM) Siti Nuraini mengaku terpanggil untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan Karhutla.
Ia mencoba membentuk kelompok kecil untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan lebakaran hutan dan lahan.
Gayung bersambut, YIARI pihak yang konsen terhadap lingkungan memfasilitasi terbentuknya ibu - ibu peduli kebakaran yang diberi nama The Power of Mama.
"Ini berangkat dari panggilan diri kita. Kami tidak digaji, ini murni kepedulian kita terhadap kampung kita. Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat, yang paling terdampak ya anak - anak, lansia," kata Siti Nuraini di Ketapang
Ia mengakui banyak halangan yang mereka hadapi saat menjalankan misi sukarelawan itu terutama saat berada di lapangan seperti masyarakat yang secara tidak langsung acuh terhadap pembakaran hutan dan lahan di tanah milik pribadi.
"Ada saja yang acuh, menolak paham bahaya karhutla tapi itu yang pemilik lahan, hanya itu saja," ungkap Nuraini.
Nuraini mengatakan YIARI Ketapang sangat mendukung dan sekaligus melakukan pembinaan terhadap sejumlah kegiatan komunitas TPoM yang memang memiliki tujuan yang searah dalam menjaga lingkungan dalam mencegah karhutla.
"Kami juga mendapatkan dukungan dan pembinaan dari Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Ketapang yang mensupport dan membina kami," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023