Kementerian Luar Negeri RI menyebut tidak ada serangan yang diarahkan ke Markas Kontingen Indonesia untuk UNIFIL di Lebanon selatan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal untuk menanggapi adanya peningkatan intensitas saling serang antara Israel dan kelompok Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
“Seluruh anggota Kontingen Indonesia dalam kondisi aman,” kata Iqbal melalui pesan singkatnya, Kamis.
Kemlu mencatat terdapat 1.200 anggota Kontingen Indonesia yang bertugas di UNIFIL--Pasukan Sementara PBB di Lebanon. Wilayah tugas mereka di Lebanon selatan, yakni sepanjang perbatasan darat dan laut Lebanon-Israel.
Iqbal memastikan bahwa Kontingen Indonesia sudah memiliki rencana cadangan jika kondisi keamanan semakin memburuk.
Sebelumnya, Presiden Israel Isaac Herzog memperingatkan bahwa Lebanon akan menanggung akibat jika kelompok militan yang menguasai selatan negara itu, Hizbullah, ikut menyerang wilayahnya sama seperti kelompok Hamas Palestina.
Pernyataan itu diutarakan Herzog ketika Hizbullah sempat melancarkan serangan udara ke wilayah Israel hingga memicu aksi saling serang di antara keduanya, ketika negara Zionis itu masih berperang dengan Hamas.
Menurut Herzog, Lebanon tidak bisa merasa tak bersalah dan pura-pura tidak tahu jika Hizbullah terus melancarkan serangan ke Israel. Dia menuding Hizbullah “bermain api” dengan Israel sejak perang Israel dan Hamas pecah.
Israel dan Hamas berperang sejak 7 Oktober 2023. Tak lama setelah itu, Hizbullah turut menyerang wilayah Israel.
Pasukan Israel pun balas menggempur kelompok itu. Hingga sekarang konflik perbatasan di selatan Lebanon dan Israel juga memanas.
"Kami tidak ingin terjadi konfrontasi di perbatasan utara kami atau dengan siapa pun," kata Herzog.
Di lain pihak, pemerintah Lebanon mengklaim tidak ingin berperang dengan Israel. Namun, ancaman dari Israel dengan menggempur pos Hizbullah terus terjadi.
Baca juga: Hizbullah Menguat, Israel Salahkan UNIFIL
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) ikut membantu mengevakuasi korban yang terdampak ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon, yang terjadi pada Selasa (4/8).
"Anggota kita Satgas Hospital Level 2 telah berangkat dari Naquora untuk membantu penanganan akibat ledakan tersebut," kata Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang saat dikonfirmasi wartawan, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Satgas Konga juga menurunkan personel ke Kota Beirut untuk membantu evakuasi korban.
"Sekarang meluncur ke Beirut untuk membantu evakuasi korban ledakan atas perintah UNIFIL," ujarnya.
Jumlah personel yang diterjunkan dari Unifil Hospital, antara lain, satu unit ambulans dari Hospital LV.1 yang dipimpin oleh Kapten Ckm dr Doni Saputera SpRad, satu anggota Serka Syehta dan satu orang supir ambulans India CSGT Musthaq Bhat. Baca selengkapnya: Kontingen Garuda bantu evakuasi korban terdampak ledakan di Beirut
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023