Tepat di Hari Listrik Nasional ke 78, ribuan warga desa Siding, Kabupaten Bengkayang yang berbatasan dengan Negara Malaysia nikmati listrik PLN selama 24 jam non-stop dengan dioperasikannya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 17 kWp, pada hari Jumat (27/10).
"Ini menjadi kado terindah di Hari Listrik Nasional yang kami persembahkan kepada warga Desa Siding, sekaligus mewujudkan impian mereka untuk dapat menikmati layanan listrik PLN selama 24 jam non-stop," ungkap General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko.
PLTS Siding yang telah dioperasikan sejak beberapa tahun lalu ini mengalami penurunan kapasitas, karena ada beberapa kendala. Menurut Jatmiko, berbagai upaya telah dilakukan PLN untuk meningkatkan keandalan PLTS sehingga mampu melayani kebutuhan listrik masyarakat di perbatasan.
"Dengan beroperasinya PLTS ini maka mesin genset mobile yang selama ini beroperasi akan segera kita hentikan. Dengan demikian PLN dapat menghemat biaya operasional lebih dari Rp700 juta per tahun dan menambah penjualan listrik sebesar kurang lebih 123 ribu kWh per bulan," tutur Jatmiko.
Diakuinya, banyak dampak positif yang dapat dinikmati masyarakat Desa Siding dengan meningkatnya sistem layanan kelistrikan dari 12 jam menjadi 24 jam. Selain dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, keberadaan listrik tentunya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah perbatasan yang diharapkan akan memperkokoh kedaulatan negara.
Sementara itu, Kepala Desa Siding, Mingun Riadi, mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih atas upaya PLN yang telah meningkatkan kualitas pelayanan kelistrikan di desanya. Menurutnya, sudah lama warga Desa Siding yang berbatasan dengan Negara Malaysia ini mengidam-idamkan listrik yang menyala selama 24 jam.
"Kalau listriknya menyala 12 jam, kami masih harus membeli BBM untuk menghidupkan mesin genset pada siang hari, biayanya cukup besar dan memberatkan bagi warga Desa Siding yang rata-rata berprofesi sebagai petani," tutur Mingun.
Lebih lanjut, Ia berharap PLN dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar masyarakat di daerah perbatasan seperti Desa Siding ini dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan tidak tertinggal dibandingkan dengan desa di negara tetangga.
Marinus (43), Warga Desa Siding mengaku sangat berterima kasih kepada PLN atas peningkatan pelayanan kelistrikan di desanya. Menurutnya, dengan beroperasinya PLTS dan listrik PLN yang dapat dinikmati selama 24 jam, dirinya dapat melakukan berbagai aktivitas di rumah pada siang dan malam hari dengan aman dan lancar.
"Dulu kami sering merasa minder kalau ada keluarga dari Malaysia datang ke rumah karena listrik hanya menyala saat malam hari. Kini kami merasa bangga, dan bersyukur karena listrik di rumah menyala baik siang maupun malam hari," kata Marinus.
Ia pun merencanakan akan membeli kulkas dan membuka warung sederhana yang menjual minuman segar agar dapat menambah pendapatan keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Ini menjadi kado terindah di Hari Listrik Nasional yang kami persembahkan kepada warga Desa Siding, sekaligus mewujudkan impian mereka untuk dapat menikmati layanan listrik PLN selama 24 jam non-stop," ungkap General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko.
PLTS Siding yang telah dioperasikan sejak beberapa tahun lalu ini mengalami penurunan kapasitas, karena ada beberapa kendala. Menurut Jatmiko, berbagai upaya telah dilakukan PLN untuk meningkatkan keandalan PLTS sehingga mampu melayani kebutuhan listrik masyarakat di perbatasan.
"Dengan beroperasinya PLTS ini maka mesin genset mobile yang selama ini beroperasi akan segera kita hentikan. Dengan demikian PLN dapat menghemat biaya operasional lebih dari Rp700 juta per tahun dan menambah penjualan listrik sebesar kurang lebih 123 ribu kWh per bulan," tutur Jatmiko.
Diakuinya, banyak dampak positif yang dapat dinikmati masyarakat Desa Siding dengan meningkatnya sistem layanan kelistrikan dari 12 jam menjadi 24 jam. Selain dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, keberadaan listrik tentunya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah perbatasan yang diharapkan akan memperkokoh kedaulatan negara.
Sementara itu, Kepala Desa Siding, Mingun Riadi, mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih atas upaya PLN yang telah meningkatkan kualitas pelayanan kelistrikan di desanya. Menurutnya, sudah lama warga Desa Siding yang berbatasan dengan Negara Malaysia ini mengidam-idamkan listrik yang menyala selama 24 jam.
"Kalau listriknya menyala 12 jam, kami masih harus membeli BBM untuk menghidupkan mesin genset pada siang hari, biayanya cukup besar dan memberatkan bagi warga Desa Siding yang rata-rata berprofesi sebagai petani," tutur Mingun.
Lebih lanjut, Ia berharap PLN dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar masyarakat di daerah perbatasan seperti Desa Siding ini dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan tidak tertinggal dibandingkan dengan desa di negara tetangga.
Marinus (43), Warga Desa Siding mengaku sangat berterima kasih kepada PLN atas peningkatan pelayanan kelistrikan di desanya. Menurutnya, dengan beroperasinya PLTS dan listrik PLN yang dapat dinikmati selama 24 jam, dirinya dapat melakukan berbagai aktivitas di rumah pada siang dan malam hari dengan aman dan lancar.
"Dulu kami sering merasa minder kalau ada keluarga dari Malaysia datang ke rumah karena listrik hanya menyala saat malam hari. Kini kami merasa bangga, dan bersyukur karena listrik di rumah menyala baik siang maupun malam hari," kata Marinus.
Ia pun merencanakan akan membeli kulkas dan membuka warung sederhana yang menjual minuman segar agar dapat menambah pendapatan keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023