PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengingatkan masyarakat menggunakan listrik secara aman dengan selalu mengecek instalasi listrik secara berkala untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Cek instalasi listrik minimal 10 tahun sekali dan kalau ditemukan hal-hal yang mencurigakan, segera hubungi PLN, bisa melalui call center 123, atau PLN Mobile, atau hubungi kantor PLN terdekat,” kata Manager Komunikasi dan TJSL PLN Induk Distribusi Jakarta Raya, Pandu Prastyani dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Pandu mengatakan masyarakat harus memahami bahwa kewenangan PLN sebagai BUMN yang diberi tugas oleh negara untuk menangani masalah kelistrikan nasional adalah mulai dari pembangkitan, hingga ke kwh meter saja.
“Khusus untuk Kwh meter, pelanggan dilarang mengubah, memindah, atau melepas kwh meter tersebut. Selain berbahaya, juga termasuk melanggar hukum,” tegas Pandu.
Sebaliknya, lanjut Pandu, instalasi dan kondisi listrik di dalam rumah sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan kewenangan pemilik rumah. Namun, PLN memiliki anak perusahaan yang bisa membantu masyarakat untuk mengecek kondisi instalasi di dalam rumah. Ada pula perusahaan-perusahaan swasta yang sudah tersertifikasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pandu juga menjelaskan ciri-ciri kabel PLN di jalan-jalan umum yang tidak mungkin bergulung.
“Kalau bergulung itu bahaya bisa menyebabkan panas dan menjadi pemicu kebakaran, kabel PLN terdiri dari beberapa kabel yang terpilin, dan jika dalam tiang biasanya kabel PLN adanya paling atas,” jelas Pandu.
Untuk di Jakarta dan sebagian kota-kota besar lainnya, kabel PLN tegangan menengah sudah ditanam di bawah tanah. Untuk tegangan rendah yang dialirkan ke rumah-rumah konsumen masih ada di atas, dan bertahap beberapa wilayah sudah ditanam di tanah, sehingga menambah estetika kota.
“Untuk diperhatikan juga anak cucu kita kalau bermain layangan, hati-hati jangan sampai tersangkut ke kabel listrik,” ujar Pandu saat mengisi Seminar Nasional bertema Penggunaan Listrik yang Hemat dan Aman, yang digelar oleh Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) di Jakarta pada Jumat (27/10)
Ia juga minta memperhatikan cara pemakaian peralatan listrik di rumah. Jika saklar mulai hitam-hitam segera diganti.
"Jangan pula menggunakan sakral numpuk colokan terlalu banyak, karena bisa menyebab panas dan timbul percikan api dapat menjadi penyebab kebakaran,” papar Pandu dalam seminar yang dimoderatori Euis Rita Hartati dari Pengurus IKWI Pusat.
Adapun tips untuk menggunakan listrik secara hemat, menurut Pandu, gunakan listrik sesuai kebutuhan, mulai dari lampu, AC, kipas angin dan lainnya. Jika tidak digunakan dan ingin meninggalkan rumah, sebaiknya matikan sakelar listrik, dan cabut colokannya.
“Menyetrika sebaiknya tidak satu per satu, untuk penggunaan air, sebaiknya ditampung di penampungan. Kebiasaan baik ini harus dibangun,” ujar Pandu dalam seminar yang juga dilaksanakan bertepatan dengan Hari Listrik Nasional (HLN).
Seminar yang dibuka oleh Ketua Umum IKWI periode 2019-2023 Indah Kirana ini, merupakan rangkaian dari Musyawarah Nasional X IKWI 2023 yang dihadiri antara lain oleh Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dr.Giwo Wubianto Wiyogo dan Penasehat Kehormatan IKWI Hj. Sri Harmoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
“Cek instalasi listrik minimal 10 tahun sekali dan kalau ditemukan hal-hal yang mencurigakan, segera hubungi PLN, bisa melalui call center 123, atau PLN Mobile, atau hubungi kantor PLN terdekat,” kata Manager Komunikasi dan TJSL PLN Induk Distribusi Jakarta Raya, Pandu Prastyani dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Pandu mengatakan masyarakat harus memahami bahwa kewenangan PLN sebagai BUMN yang diberi tugas oleh negara untuk menangani masalah kelistrikan nasional adalah mulai dari pembangkitan, hingga ke kwh meter saja.
“Khusus untuk Kwh meter, pelanggan dilarang mengubah, memindah, atau melepas kwh meter tersebut. Selain berbahaya, juga termasuk melanggar hukum,” tegas Pandu.
Sebaliknya, lanjut Pandu, instalasi dan kondisi listrik di dalam rumah sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan kewenangan pemilik rumah. Namun, PLN memiliki anak perusahaan yang bisa membantu masyarakat untuk mengecek kondisi instalasi di dalam rumah. Ada pula perusahaan-perusahaan swasta yang sudah tersertifikasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pandu juga menjelaskan ciri-ciri kabel PLN di jalan-jalan umum yang tidak mungkin bergulung.
“Kalau bergulung itu bahaya bisa menyebabkan panas dan menjadi pemicu kebakaran, kabel PLN terdiri dari beberapa kabel yang terpilin, dan jika dalam tiang biasanya kabel PLN adanya paling atas,” jelas Pandu.
Untuk di Jakarta dan sebagian kota-kota besar lainnya, kabel PLN tegangan menengah sudah ditanam di bawah tanah. Untuk tegangan rendah yang dialirkan ke rumah-rumah konsumen masih ada di atas, dan bertahap beberapa wilayah sudah ditanam di tanah, sehingga menambah estetika kota.
“Untuk diperhatikan juga anak cucu kita kalau bermain layangan, hati-hati jangan sampai tersangkut ke kabel listrik,” ujar Pandu saat mengisi Seminar Nasional bertema Penggunaan Listrik yang Hemat dan Aman, yang digelar oleh Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) di Jakarta pada Jumat (27/10)
Ia juga minta memperhatikan cara pemakaian peralatan listrik di rumah. Jika saklar mulai hitam-hitam segera diganti.
"Jangan pula menggunakan sakral numpuk colokan terlalu banyak, karena bisa menyebab panas dan timbul percikan api dapat menjadi penyebab kebakaran,” papar Pandu dalam seminar yang dimoderatori Euis Rita Hartati dari Pengurus IKWI Pusat.
Adapun tips untuk menggunakan listrik secara hemat, menurut Pandu, gunakan listrik sesuai kebutuhan, mulai dari lampu, AC, kipas angin dan lainnya. Jika tidak digunakan dan ingin meninggalkan rumah, sebaiknya matikan sakelar listrik, dan cabut colokannya.
“Menyetrika sebaiknya tidak satu per satu, untuk penggunaan air, sebaiknya ditampung di penampungan. Kebiasaan baik ini harus dibangun,” ujar Pandu dalam seminar yang juga dilaksanakan bertepatan dengan Hari Listrik Nasional (HLN).
Seminar yang dibuka oleh Ketua Umum IKWI periode 2019-2023 Indah Kirana ini, merupakan rangkaian dari Musyawarah Nasional X IKWI 2023 yang dihadiri antara lain oleh Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dr.Giwo Wubianto Wiyogo dan Penasehat Kehormatan IKWI Hj. Sri Harmoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023