Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Muh Saichudin mengatakan kelapa sawit merupakan sektor unggulan pertumbuhan ekonomi di Kalbar.
"Pertumbuhan ekonomi di Kalbar mencapai lebih dari 4 persen yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit 20,27 persen," ujarnya di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan III 2023 yaitu q-to-q sebesar 1,41 persen, c-to-c 4,30 persen dan y-on-y 4,27 persen. Perekonomian Kalbar Triwulan III-2023 (y on y) yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (AHDB) mencapai Rp68.873,16 miliar dan atas dasar konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp38.929,57 miliar.
"Berdasarkan observasi lapangan ekonomi di Kalbar jika dihitung tanpa kelapa sawit tersebut juga masih dikategorikan cukup baik dan masih di atas rata-rata global, jelasnya.
Ada lima daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Provinsi Kalbar yakni Kabupaten Sanggau Ketapang, Sintang, Sekadau dan Landak.
"Peningkatan di sektor kelapa sawit terjadi karena sebagian besar petani beralih ke perkebunan sawit untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari," kata Saichudin.
Selain itu, ia juga mengungkapkan pertumbuhan terendah Q3-2023 (y-on-y), didominasi oleh pertambangan dan penggalian -10,97 persen, industri pengolahan -1,80 persen dan administrasi pemerintahan 0,09 persen. Q3-2023 (q-to-q) pertumbuhan terendah didominasi oleh administrasi pemerintahan -5,57 persen, transportasi -1,64 persen dan pertambangan -0,74 persen.
"Harapannya sektor unggulan seperti kelapa sawit dan sektor-sektor lain dapat lebih ditingkatkan agar pertumbuhan perekonomian di Kalimantan Barat dapat menjadi lebih baik dan di atas rata-rata nasional," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Pertumbuhan ekonomi di Kalbar mencapai lebih dari 4 persen yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit 20,27 persen," ujarnya di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan III 2023 yaitu q-to-q sebesar 1,41 persen, c-to-c 4,30 persen dan y-on-y 4,27 persen. Perekonomian Kalbar Triwulan III-2023 (y on y) yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (AHDB) mencapai Rp68.873,16 miliar dan atas dasar konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp38.929,57 miliar.
"Berdasarkan observasi lapangan ekonomi di Kalbar jika dihitung tanpa kelapa sawit tersebut juga masih dikategorikan cukup baik dan masih di atas rata-rata global, jelasnya.
Ada lima daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Provinsi Kalbar yakni Kabupaten Sanggau Ketapang, Sintang, Sekadau dan Landak.
"Peningkatan di sektor kelapa sawit terjadi karena sebagian besar petani beralih ke perkebunan sawit untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari," kata Saichudin.
Selain itu, ia juga mengungkapkan pertumbuhan terendah Q3-2023 (y-on-y), didominasi oleh pertambangan dan penggalian -10,97 persen, industri pengolahan -1,80 persen dan administrasi pemerintahan 0,09 persen. Q3-2023 (q-to-q) pertumbuhan terendah didominasi oleh administrasi pemerintahan -5,57 persen, transportasi -1,64 persen dan pertambangan -0,74 persen.
"Harapannya sektor unggulan seperti kelapa sawit dan sektor-sektor lain dapat lebih ditingkatkan agar pertumbuhan perekonomian di Kalimantan Barat dapat menjadi lebih baik dan di atas rata-rata nasional," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023