Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya menyatakan jemaah masjid dan warga sekitarnya harus mewaspadai berita-berita bohong atau hoaks menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur 
Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Badya Wijaya saat melaksanakan Program "Satu Jam Mengaji Bersama Polisi" di Masjid Al Jihad di Jalan Kramat Jaya Nomor 38, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin.
 
"Dari masjid memberikan imbauan kepada jamaah dan warga sekitar dalam menghadapi Pemilu 2024, harus hati-hati informasi di medsos, banyak hoaks dan tipuan," kata Badya Wijaya dalam keterangan tertulisnya.
 
Badya juga mengimbau kepada jemaah untuk berhati-hati dan juga bijak dalam menggunakan media sosial (medsos) seperti tidak memberikan informasi yang tidak jelas sumbernya.
 
"Bijaklah dalam menggunakan medsos dengan selalu ber-'tabayun'," katanya.

Baca juga: Menkominfo pastikan Satgas Antihoaks makin intensif jelang Pemilu
 
Selain itu, Badya menegaskan agar tempat ibadah seperti masjid tidak dijadikan sarana untuk politisasi. "Dilarang politisasi tempat ibadah, terutama tidak boleh ada atribut parpol apapun di masjid dan tidak boleh ada kampanye," katanya.
 
Badya juga menjelaskan Program "Satu Jam Mengaji Bersama Polisi" merupakan ajang silaturahmi Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Metro Jaya dengan warga atau jemaah masjid.
 
"Kemudian silaturahmi plus ibadah shalat berjamaah dan itikaf. Mengajak warga untuk memakmurkan dalam arti menyejahterakan, masjid harus mampu memakmurkan warga sekitar," katanya.
 
Kegiatan Program "Satu Jam Mengaji Bersama Polisi" di Masjid Al Jihad yang diselenggarakan pada pukul 17.30-20.00 WIB juga dihadiri jajaran Polres Metro Jakarta Pusat, Ketua MUI Johar Baru dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) wilayah Johar Baru.


Baca juga: Waspadai hoaks jelang tahun politik
 

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kantong mengajak pemilih pemula pada momen Pemilu 2024 menyaring informasi yang didapat dari media sosial atau internet agar dapat menangkal berita palsu atau hoaks.

"Satu hal yang perlu diingat adalah pentingnya menyaring berbagai informasi yang tersebar di media sosial dan internet, mana yang benar dan mana yang hoaks," pesannya pada lokakarya/workshop Sekolah Kebangsaan yang digelar Lembaga Studi Islam dan Masyarakat (LSIM) bertema 'Pemilih Pemula : Cerdas Memilih Bebas Hoax' di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Sabtu.

Menurutnya, untuk menangkal informasi hoaks, hal yang penting dilakukan adalah selalu memverifikasi informasi yang diperoleh. Jangan mudah percaya pada semua berita atau informasi yang muncul di media sosial. Periksa terlebih dahulu kebenaran informasi itu dengan mencari sumber terpercaya dan diverifikasi.

"Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu hoaks dan dalam menentukan pilihannya sesuai hati nurani," ungkapnya.Baca berita selengkapnya: Edi Kamtono ajak pemilih pemula tangkal hoaks pada Pemilu 2024

Pewarta: Ilham Kausar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023