Pembalap Prima Pramac Jorge Martin mengatakan sudah mulai merasakan tekanan untuk memperebutkan gelar juara dunia di Grand Prix Malaysia yang akan digelar di Sirkuit Internasional Sepang, akhir pekan ini.

"Saya akui bahwa saya sudah merasakan tekanannya. Saya belum tidur. Saya butuh empat atau lima hari untuk tidak memikirkan sepeda motor... Saya sepertinya hancur secara mental," ungkap Martin, dikutip dari AFP, Kamis.

Adapun Martin kini hanya terpaut 13 poin dari pemimpin klasemen sementara musim ini, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Keduanya yang berjarak begitu pendek di tiga pekan terakhir musim 2023, memiliki peluang yang berimbang untuk merebut mahkota juara dunia dengan tiga balapan tersisa di Malaysia, Qatar, dan Valencia.

Adapun maksimal 111 poin akan diperebutkan selama tiga akhir pekan ke depan, termasuk poin dari balapan Sprint.

Sementara itu, Bagnaia mengaku tak ingin bersantai-santai mengingat Martin sudah mengintai untuk mematahkan gelar juara bertahannya.

"Dalam hal tekanan, tahun lalu lebih tinggi dan lebih intens. Saya merasakan lebih banyak beban di pundak saya," ungkap Bagnaia.

"Tahun ini berbeda. Saya merasakan banyak tekanan – sama – tetapi dengan cara yang lebih memotivasi diri saya," ujarnya menambahkan.

Seperti di Thailand dua minggu lalu, cuaca beruap kembali menjadi faktor dan tantangan utama di Malaysia.

Suhu sepanjang minggu ini diperkirakan akan mencapai 33 derajat Celcius, ditambah dengan kelembapan dan ancaman badai petir tropis yang selalu ada.

Sirkuit Internasional Sepang yang terletak dekat dari Kuala Lumpur, dulunya merupakan tuan rumah Formula 1 dan memberikan banyak kesempatan untuk balapan kecepatan tinggi dan menyalip.

Ini adalah trek lebar dengan dua lintasan lurus panjang dan salah satu lap terpanjang di MotoGP.

MotoGP Malaysia bergulir mulai Jumat (10/11) hingga Minggu (12/11).

Baca juga: Pebalap Honda Marquez dan Joan Mir antisipasi tantangan besar di MotoGP Malaysia
 

Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia menilai hasil pada sesi kualifikasi menjadi salah satu faktor penentu utama akan performanya di MotoGP Malaysia, yang bergulir di Sirkuit Internasional Sepang, akhir pekan ini.

"Sangat penting untuk menjadi kuat lagi di kualifikasi demi menjadi yang terdepan dalam balapan nanti," kata Bagnaia, dikutip dari keterangan resmi Ducati Corse, Kamis.

Tahun lalu di Sepang, Bagnaia mencetak kemenangan yang mampu menggeser penantang gelar musim lalu, Fabio Quartararo (Yamaha) di puncak klasemen keseluruhan menjelang akhir musim, sebelum ia mengklaim gelar juara dunia.

Tahun ini, ia memimpin dengan keunggulan 13 poin atas Jorge Martín (Prima Pramac) dan kembali menantikan perebutan gelar.

"Saya sangat senang bisa kembali ke Sepang! Ini adalah salah satu trek favorit saya di mana saya telah mencapai hasil penting di masa lalu," kata pembalap yang akrab disapa Pecco itu.

"Di GP Thailand kemarin, kami mampu menemukan kecepatan dan perasaan yang tepat untuk menjadi kompetitif. Saya yakin saya akan dapat menemukan lagi di sini," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, ia mengaku siap dengan segala kondisi yang tidak dapat diprediksi di Sepang. Bagnaia mengatakan dirinya siap untuk memberikan yang terbaik, terlepas dari apa pun kondisi, terutama cuaca, yang akan menyelimuti Negeri Jiran akhir pekan nanti.Baca berita selengkapnya: Kualifikasi dinilai jadi faktor penentu performa di GP Malaysia



 

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023