Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (8/11) meminta penghormatan terhadap integritas wilayah Jalur Gaza di saat Israel terus melancarkan serangan ke daerah kantong Palestina tersebut.

"Integritas Gaza harus dihormati. Sekarang jelas terlihat bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.

Pernyataannya disampaikan untuk menanggapi pertanyaan yang meminta klarifikasi mengenai ruang lingkup seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang berulang kali untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.

"Gencatan senjata kemanusiaan berarti bahwa serangan harus dihentikan untuk tujuan kemanusiaan. Untuk memperjelas bagaimana proses gencatan senjata tersebut, hal itu perlu didiskusikan," kata Dujarric.

Baca juga: China tidak menyerah cari dukungan DK PBB untuk gencatan senjata di Gaza

Juru bicara itu mengatakan bahwa PBB "yakin bahwa ada banyak sekali anak yang kehilangan nyawa mereka di Gaza."

Dujarric juga mengatakan bahwa jumlah personel PBB yang tewas di Gaza meningkat menjadi 99 orang. Dia menegaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kematian tersebut akan diidentifikasi sesuai prosedur PBB setelah konflik berakhir.

Israel meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas Palestina melncarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Sedikitnya 10.569 warga Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 perempuan telah tewas akibat konflik tersebut. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.500 orang, menurut angka resmi.

Sumber: Anadolu

Baca juga: PBB ingatkan Israel untuk tidak serang rumah sakit
 

Anggota Dewan Keamanan (DK) PBB berkumpul pada Senin dalam sidang tertutup untuk mengatasi situasi di Gaza di tengah bombardemen Israel yang masih berlangsung.

Dewan tersebut yang bertemu atas permintaan Uni Emirat Arab dan China, mengadakan sidang darurat untuk keenam kalinya sejak 7 Oktober, ketika kelompok Hamas Palestina meluncurkan serangan dadakan terhadap Israel.

Kelima belas anggota dewan akan mendapatkan pengarahan dari Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffith dan Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland.

Sebelum sidang, Michel Xavier Biang, perwakilan Gabon di PBB yang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan, membuat pernyataan kepada media mengenai ketidakmampuan DK mencapai kesepakatan.

Biang mengatakan persaingan antara negara adidaya menjadi salah satu masalah utama, sementara lainnya adalah ketidakmampuan mencapai konsensus. Dia menekankan bahwa negaranya mendukung gencatan senjata segera.

Bulan lalu, empat rancangan resolusi mengenai Gaza diveto di Dewan.Baca berita selengkapnya: Dewan Keamanan PBB kembali bersidang untuk keenam kalinya bahas situasi Gaza

Pewarta: Katriana

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023