Sebanyak 1,52 ton sampah dari berbagai jenis berhasil dikumpulkan oleh masyarakat pada Gerakan Bersih Pantai di Taman Mangrove kawasan Pantai Berbas Bontang, Kalimantan Timur.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur dengan melibatkan masyarakat sekitar dan sejumlah relawan.
"Kegiatan sosial ini dihadiri sekitar 100 orang, kami bersyukur banyak masyarakat yang peduli dengan kebersihan di lingkungan pantai," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Irhan Hukmaidy di Samarinda, Sabtu.
Irhan Hukmaidy mengungkapkan bahwa kegiatan bakti sosial ini sejalan dengan program Bulan Cinta Laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang diaplikasikan di daerah dengan gerakan membersihkan sampah di pantai.
"Kami juga ingatkan gerakan bersih pantai ini ada kaitannya dengan program penurunan stunting di daerah,"imbuh Irhan.
Ia menjelaskan rata-rata bayi lahir dalam setahun dan 1 juta bayi dalam kondisi stunting. Hal ini karena sejumlah kesalahan seperti pola asuh, pendidikan dan lingkungan sebagai faktor penentu bayi itu akan tumbuh sehat.
" Seperti masyarakat di sekitar pantai Bontang ini, seandainya sampahnya terus menumpuk, maka dampaknya juga bisa mempengaruhi pertumbuhan pada anak, makanya kebersihan dimanapun sangat penting," kata Irhan.
Irhan menjelaskan Isu sampah plastik di laut yang tidak terurai selama ratusan tahun dan mengotori pantai serta merusak ekosistem perairan sekitarnya. Indonesia menyumbang sampah plastik di laut nomor 5 setelah Malaysia, India, China dan Banglades.
"Adanya isu sampah plastik di laut bukan lagi isu nasional tapi merupakan isu internasional, sehingga kita harus tangani bersama-sama"ujar Irhan
Sampah plastik sudah dirasakan dampaknya terhadap ekosistem lingkungan, pariwisata, dan kesehatan manusia.
Kadis Kelautan dan Perikanan Kaltim juga menambahkan, pada tahun 2050 nanti jumlah sampah akan lebih banyak dari jumlah ikan di laut.
"Apabila kita tidak bertindak dari sekarang dengan langkah-langkah kongkrit menangani sampah plastik," ujar irhan
***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur dengan melibatkan masyarakat sekitar dan sejumlah relawan.
"Kegiatan sosial ini dihadiri sekitar 100 orang, kami bersyukur banyak masyarakat yang peduli dengan kebersihan di lingkungan pantai," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Irhan Hukmaidy di Samarinda, Sabtu.
Irhan Hukmaidy mengungkapkan bahwa kegiatan bakti sosial ini sejalan dengan program Bulan Cinta Laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang diaplikasikan di daerah dengan gerakan membersihkan sampah di pantai.
"Kami juga ingatkan gerakan bersih pantai ini ada kaitannya dengan program penurunan stunting di daerah,"imbuh Irhan.
Ia menjelaskan rata-rata bayi lahir dalam setahun dan 1 juta bayi dalam kondisi stunting. Hal ini karena sejumlah kesalahan seperti pola asuh, pendidikan dan lingkungan sebagai faktor penentu bayi itu akan tumbuh sehat.
" Seperti masyarakat di sekitar pantai Bontang ini, seandainya sampahnya terus menumpuk, maka dampaknya juga bisa mempengaruhi pertumbuhan pada anak, makanya kebersihan dimanapun sangat penting," kata Irhan.
Irhan menjelaskan Isu sampah plastik di laut yang tidak terurai selama ratusan tahun dan mengotori pantai serta merusak ekosistem perairan sekitarnya. Indonesia menyumbang sampah plastik di laut nomor 5 setelah Malaysia, India, China dan Banglades.
"Adanya isu sampah plastik di laut bukan lagi isu nasional tapi merupakan isu internasional, sehingga kita harus tangani bersama-sama"ujar Irhan
Sampah plastik sudah dirasakan dampaknya terhadap ekosistem lingkungan, pariwisata, dan kesehatan manusia.
Kadis Kelautan dan Perikanan Kaltim juga menambahkan, pada tahun 2050 nanti jumlah sampah akan lebih banyak dari jumlah ikan di laut.
"Apabila kita tidak bertindak dari sekarang dengan langkah-langkah kongkrit menangani sampah plastik," ujar irhan
***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023