Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalbar menargetkan peranan Bank Sampah Induk Khatulistiwa di Jalan Nipah Kuning Dalam, Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat mengurangi produksi sampah 30 persen dari total 360 ton per hari di kawasan tersebut.
"Target kita bisa mengurangi 30 persen dari total 360 ton sampah yang diproduksi per hari sehingga sampah yang dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA) bisa berkurang serta lebih termanfaatkan," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Baca juga: Pontianak beri penghargaan nasabah cilik bank sampah pada HPSN 2022
Baca juga: Edi Kamtono minta DLH sediakan bank sampah mini di sekolah
Baca juga: PLN berikan bantuan fasilitas bank sampah di Sanggau
Baca juga: Bersih-bersih sampah di Sungai Kapuas
Keberadaan bank sampah itu setidaknya bisa mengurangi sampah yang berasal dari kecamatan sekitar, seperti Pontianak Kota, Pontianak Selatan, atau Pontianak Tenggara, sehingga sampah yang akan diangkut ke TPA Batu Layang tidak membeludak.
"Selain itu, juga mengurangi trafik armada sampah dari wilayah kota ke TPA Batu Layang sehingga bisa menghemat BBM serta mengurangi kemacetan lalu lintas," ujarnya.
Bank sampah ini akan mengakomodasi dan menghimpun hasil pengumpulan dari unit-unit bank sampah maupun bank sampah mini di sekitar Kota Pontianak. Selanjutnya diproses menjadi bahan baku atau bahan yang bisa dimanfaatkan, seperti bijih plastik dan komposting untuk menjadi pupuk.
Baca juga: Pertamina DPPU Supadio memberikan penghargaan posyandu berprestasi
Baca juga: Pemkot Pontianak minta sekolah, perkantoran, kelurahan buat bank sampah mini
Baca juga: Bank Kalbar salurkan CSR satu unit mobil sampah kepada Yayasan Masjid Raya Mujahidin
Baca juga: Ratusan sukarelawan pungut dan pilah sampah di Waterfront Kota Pontianak
"Kehadiran bank sampah ini juga menjadi salah satu kriteria dalam rangka persyaratan suatu kota untuk mendapatkan penilaian Adipura," kata Edi.
Dia menjelaskan dalam pemrosesan pengolahan sampah, ada dua jenis sampah, yakni organik dan anorganik, misalnya komposting yang melalui proses pembusukan dan ternak maggot, di mana sampah tersebut secara otomatis bisa bermanfaat untuk bahan bakar dan pupuk, sedangkan sampah anorganik tetap menjadi bijih plastik.
"Dengan adanya mesin pencacah plastik pada Bank Sampah Induk ini maka bisa saja pemulung membawa sampah ke sini untuk ditimbang dan dihargai," katanya.
Baca juga: Pemkot Pontianak sebaiknya perbanyak bank sampah
Baca juga: Kota Pontianak tangani sampah dengan bank sampah
Baca juga: BUMN Hadir - Peserta SMN berkunjung ke Bank Sampah Rosella
Baca juga: "Power bank dari sampah " juarai lomba teknologi tepat guna
Baca juga: Pontianak Imbau Setiap RW Miliki Bank Sampah
Baca juga: Komunitas peduli lingkungan bersihkan sampah di Sungai Kapuas Pontianak
Pemkot Pontianak targetkan sampah kurang 30 persen dari total 360 ton per hari
Kamis, 14 Juli 2022 9:50 WIB