Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasis Raharjo Jati menilai aparat keamanan yang terbukti tidak netral dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 harus diberikan sanksi tegas untuk memberikan efek jera.
"Langkah tegas mungkin bisa sanksi teguran hingga mungkin sanksi penundaan kepangkatan," kata Wasis di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa aparat keamanan hanya perlu fokus pada konsolidasi terkait pengamanan dan kelancaran distribusi logistik pemilu ke berbagai daerah di Indonesia.
Menurut dia, jika aparat melaksanakan dua poin tersebut, maka sudah membuktikan netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
"Apabila aparat fokus pada pengamanan dan kelancaran distribusi logistik pemilu, maka itu sudah cukup membuktikan aparat netral," ujarnya.
Dia menekankan bahwa peran pembina aparatur di masing-masing instansi perlu lebih intensif dalam mengawasi kinerja jajarannya. Selain itu menurut dia, peran inspektorat juga perlu lebih responsif dalam menindaklanjuti temuan2 dugaan ketidaknetralan aparat.
Sebelumnya, beredar surat terkait pakta integritas seorang penjabat kepala daerah yang ditanda tangani aparat keamanan. Dalam pakta integritas tersebut, salah satu poinnya terkait komitmen memenangkan salah satu pasangan calon presiden-calon wakil presiden peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: Megawati sebut jangan sampai kecurangan Pemilu terjadi lagi
Komandan Distrik Militer (Kodim) 1206 Putussibau menyiagakan sedikitnya 230 personel untuk membantu pengamanan pemilihan umum (Pemilu) serentak Tahun 2024 di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Jumlah tersebut nantinya akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, namun saat ini kami siapkan 230 personel untuk bersama-sama kepolisian mengamankan Pemilu," kata Komandan Kodim 1206 Putussibau Letnan Kolonel Infanteri Sri Widodo, di Putussibau ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Widodo, sebanyak 230 personel TNI itu terdiri dari anggota Kodim 1206 Putussibau dan juga anggota Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti.
Menurut dia, berbagai persiapan pengamanan sudah dilakukan, baik itu persiapan personel, sarana dan prasarana termasuk juga pola pengamanan dalam rangka mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai.
Widodo menegaskan seluruh Babinsa di wilayah Kapuas Hulu juga terlibat langsung untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu di tingkat kecamatan dan desa. Baca berita selengkapnya: Kodim 1206 Putussibau siagakan 230 personel bantu pengamanan Pemilu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Langkah tegas mungkin bisa sanksi teguran hingga mungkin sanksi penundaan kepangkatan," kata Wasis di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa aparat keamanan hanya perlu fokus pada konsolidasi terkait pengamanan dan kelancaran distribusi logistik pemilu ke berbagai daerah di Indonesia.
Menurut dia, jika aparat melaksanakan dua poin tersebut, maka sudah membuktikan netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
"Apabila aparat fokus pada pengamanan dan kelancaran distribusi logistik pemilu, maka itu sudah cukup membuktikan aparat netral," ujarnya.
Dia menekankan bahwa peran pembina aparatur di masing-masing instansi perlu lebih intensif dalam mengawasi kinerja jajarannya. Selain itu menurut dia, peran inspektorat juga perlu lebih responsif dalam menindaklanjuti temuan2 dugaan ketidaknetralan aparat.
Sebelumnya, beredar surat terkait pakta integritas seorang penjabat kepala daerah yang ditanda tangani aparat keamanan. Dalam pakta integritas tersebut, salah satu poinnya terkait komitmen memenangkan salah satu pasangan calon presiden-calon wakil presiden peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: Megawati sebut jangan sampai kecurangan Pemilu terjadi lagi
Komandan Distrik Militer (Kodim) 1206 Putussibau menyiagakan sedikitnya 230 personel untuk membantu pengamanan pemilihan umum (Pemilu) serentak Tahun 2024 di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Jumlah tersebut nantinya akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, namun saat ini kami siapkan 230 personel untuk bersama-sama kepolisian mengamankan Pemilu," kata Komandan Kodim 1206 Putussibau Letnan Kolonel Infanteri Sri Widodo, di Putussibau ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Widodo, sebanyak 230 personel TNI itu terdiri dari anggota Kodim 1206 Putussibau dan juga anggota Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti.
Menurut dia, berbagai persiapan pengamanan sudah dilakukan, baik itu persiapan personel, sarana dan prasarana termasuk juga pola pengamanan dalam rangka mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai.
Widodo menegaskan seluruh Babinsa di wilayah Kapuas Hulu juga terlibat langsung untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu di tingkat kecamatan dan desa. Baca berita selengkapnya: Kodim 1206 Putussibau siagakan 230 personel bantu pengamanan Pemilu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023