Salah satu korban jatuhnya pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan, pernah memimpin misi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan telah melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina, beberapa waktu lalu.
"Tepat sekitar satu atau dua minggu yang lalu, kita melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina. Kebetulan, pimpinan rombongan adalah Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan," ujar Agung.
Agung menjelaskan, Subhan yang saat itu menjabat Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh dengan pangkat Kolonel Penerbang tersebut, melaksanakan misi kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan kepada rakyat Palestina.
Menurutnya, pengiriman bantuan kemanusiaan tersebut, dipimpin oleh Subhan yang kini mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Marsekal Pertama (Anumerta). Bantuan itu, diterbangkan ke Bandara El Arish, Sinai, Mesir yang berdekatan dengan Gaza, Palestina.
"Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina ke Bandara El Arish, Sinai di dekat Gaza," ucapnya.
Ia menambahkan, Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan, merupakan sosok yang cemerlang dan sesungguhnya merupakan calon pemimpin masa depan. Agung mengenal baik sosok Subhan yang meninggal dunia pada peristiwa kecelakaan pesawat tempur Super Tucano itu.
"Saya mengenal dengan baik, karena kebetulan beberapa tahun yang lampau, saya sempat di institusi pendidikan dan beliau adalah siswa saya. Baliau siswa yang sangat cemerlang, sangat smart dan itu sebetulnya calon pimpinan kita di masa depan," tuturnya.
Sebagai informasi, Pesawat Hercules TNI AU A-1328 dari Skuadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang ikut mendukung pendistribusian bantuan kemanusiaan ke Palestina. Bantuan itu dilepas oleh Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, pada 4 November 2023.
Pesawat C-130 Hercules tersebut dipiloti oleh Danskuadron 32 Letkol Penerbang Yudhi Bandung Sukarmanto. Sedangkan, misi kemanusiaan ini dipimpin oleh Danwing Udara 2 Kolonel Pnb Subhan yang bertindak sebagai Mission Commander.
Misi kemanusiaan tersebut membawa bantuan logistik seberat 26 ribu kilogram, termasuk di antaranya selimut, makanan, pakaian, perlengkapan bayi dan berbagai kebutuhan mendesak lainnya.
Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan, merupakan salah satu dari empat korban dalam insiden jatuhnya pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11).
Saat itu, Kolonel Pnb Subhan berada di bagian belakang pesawat dengan nomor ekor TT-3103 bersama Mayor Penerbang Yuda A. Seta. Sementara pada pesawat lainnya, ditumpangi oleh Letkol Pnb Sandhra Gunawan di bagian depan dan Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya.
Baca juga: Dua pesawat tempur TNI AU jatuh di Pasuruan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023