Warga prasejahtera dan lanjut usia memanfaatkan pelayanan operasi katarak gratis yang diselenggarakan di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional.
Sebanyak 780 warga prasejahtera dan lanjut usia (lansia) dari Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Malaka, dan Alor berkesempatan mengakses pelayanan operasi katarak yang diselenggarakan oleh pemerintah di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu.
Hingga Senin (18/12) sudah ada 200 orang yang lolos skrining untuk menjalani operasi katarak di rumah sakit tersebut dan jumlahnya dapat bertambah karena pendaftaran dan skrining masih dibuka sampai Rabu (20/12).
Di antara warga yang pada Senin (18/12) mengikuti skrining untuk menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik ada Rubertus Kapa (68), warga Desa Fatuk Bot, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu.
"Saya tukang mebel, mata untuk keker-keker kan. Sudah dua tahun pakai kacamata, tidak mempan, makin tidak terang," kata Rubertus.
Rubertus telah menjalani operasi untuk mengatasi katarak pada mata kanannya dalam pelayanan operasi gratis yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Udara pada Agustus 2023.
Karena mata kirinya yang juga mengalami katarak semakin tidak nyaman setelah kondisi mata kanannya membaik, dia mendaftar untuk menjalani operasi katarak pada mata kiri di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Rubertus dapat menjalani operasi katarak pada mata kiri di rumah sakit tersebut.
Dia bersyukur dan berharap selanjutnya bisa menjalani kegiatan sehari-hari tanpa gangguan penglihatan.
Sebagaimana Rubertus, Meliana Muti dari Kabupaten Malaka ingin menjalani operasi katarak karena penglihatannya memburuk sejak dua tahun lalu.
Dia menempuh perjalanan hampir dua jam menggunakan mobil menuju ke Kabupaten Belu agar bisa mengakses layanan operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik.
Tahun lalu perempuan yang sehari-hari bekerja di kebun itu telah menjalani operasi katarak untuk mata kanan dan sekarang mengakses layanan operasi katarak untuk mata kiri.
"Su operasi, tidak sakit dan nanti mata su terang lagi," ujar Meliana, yang mendapat informasi mengenai layanan operasi katarak gratis dari gereja.
Selain memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan operasi katarak, Kementerian Sosial memfasilitasi pelaksanaan operasi pterygium, kondisi mata yang ditandai dengan tumbuhnya selaput pada bagian putih bola mata. Sebanyak 21 pasien tercatat sudah mendapatkan tindakan operasi tersebut.
Bagi pasien yang berasal dari luar Atambua, Kementerian Sosial menyiapkan penginapan di aula Biara Spiritu Santis Spiritu Halilulik dan Gereja Katholik Paroki Roh Kudus Halilulik.
Bersama Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana Kabupaten Belu, Kementerian Sosial menyiapkan 170 tempat tidur dan mendirikan dapur umum untuk membantu warga yang datang dari luar daerah untuk mengakses layanan operasi mata gratis.
Di samping itu, Sentra Efata di Kupang menyiapkan tujuh kursi roda, satu ambulans, dan tiga tenda serta Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik menyiapkan delapan kursi roda untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan bagi pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Sebanyak 780 warga prasejahtera dan lanjut usia (lansia) dari Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Malaka, dan Alor berkesempatan mengakses pelayanan operasi katarak yang diselenggarakan oleh pemerintah di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu.
Hingga Senin (18/12) sudah ada 200 orang yang lolos skrining untuk menjalani operasi katarak di rumah sakit tersebut dan jumlahnya dapat bertambah karena pendaftaran dan skrining masih dibuka sampai Rabu (20/12).
Di antara warga yang pada Senin (18/12) mengikuti skrining untuk menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik ada Rubertus Kapa (68), warga Desa Fatuk Bot, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu.
"Saya tukang mebel, mata untuk keker-keker kan. Sudah dua tahun pakai kacamata, tidak mempan, makin tidak terang," kata Rubertus.
Rubertus telah menjalani operasi untuk mengatasi katarak pada mata kanannya dalam pelayanan operasi gratis yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Udara pada Agustus 2023.
Karena mata kirinya yang juga mengalami katarak semakin tidak nyaman setelah kondisi mata kanannya membaik, dia mendaftar untuk menjalani operasi katarak pada mata kiri di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Rubertus dapat menjalani operasi katarak pada mata kiri di rumah sakit tersebut.
Dia bersyukur dan berharap selanjutnya bisa menjalani kegiatan sehari-hari tanpa gangguan penglihatan.
Sebagaimana Rubertus, Meliana Muti dari Kabupaten Malaka ingin menjalani operasi katarak karena penglihatannya memburuk sejak dua tahun lalu.
Dia menempuh perjalanan hampir dua jam menggunakan mobil menuju ke Kabupaten Belu agar bisa mengakses layanan operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik.
Tahun lalu perempuan yang sehari-hari bekerja di kebun itu telah menjalani operasi katarak untuk mata kanan dan sekarang mengakses layanan operasi katarak untuk mata kiri.
"Su operasi, tidak sakit dan nanti mata su terang lagi," ujar Meliana, yang mendapat informasi mengenai layanan operasi katarak gratis dari gereja.
Selain memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan operasi katarak, Kementerian Sosial memfasilitasi pelaksanaan operasi pterygium, kondisi mata yang ditandai dengan tumbuhnya selaput pada bagian putih bola mata. Sebanyak 21 pasien tercatat sudah mendapatkan tindakan operasi tersebut.
Bagi pasien yang berasal dari luar Atambua, Kementerian Sosial menyiapkan penginapan di aula Biara Spiritu Santis Spiritu Halilulik dan Gereja Katholik Paroki Roh Kudus Halilulik.
Bersama Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana Kabupaten Belu, Kementerian Sosial menyiapkan 170 tempat tidur dan mendirikan dapur umum untuk membantu warga yang datang dari luar daerah untuk mengakses layanan operasi mata gratis.
Di samping itu, Sentra Efata di Kupang menyiapkan tujuh kursi roda, satu ambulans, dan tiga tenda serta Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik menyiapkan delapan kursi roda untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan bagi pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023