Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Junaidi menyatakan mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan melalui laut sepanjang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di daerah itu menempati urutan pertama tertinggi se-Indonesia.
"Ini sesuai data dari Kementerian Perhubungan RI, di mana total pengguna transportasi laut saat Natal dan tahun baru di Indonesia mencapai 1,774 juta orang," kata Junaidi di Tanjungpinang, Kamis.
Junadi menyebut mobilitas pelaku perjalanan laut di Kepri selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 meningkat 15-17 persen dibanding tahun lalu. Urutan tertinggi, yaitu Kota Batam sebanyak 114 ribu orang, disusul Kabupaten Karimun 114 ribu orang, dan Kota Tanjungpinang 113 ribu orang, sehingga, total pengguna transportasi laut di daerah itu mencapai 341 ribu orang.
Mobilitas pengguna transportasi laut tertinggi setelah Kepri pada Natal dan tahun baru ini, ialah Bali dan Nusa Penida, yang masing-masing sebanyak 114 ribu penumpang dan 92 ribu orang.
"Kalau dilihat dari frekuensi perjalanan, jumlah penumpang transportasi laut yang berangkat dari dan ke Kepri, terpantau seimbang," ujar Junaidi.
Ia menyatakan bahwa bidang laut di Kepri memang menjadi salah satu pusat perhatian Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan ketika menyambut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Hal itu dibuktikan dengan inspeksi mendadak atau sidak yang dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Perhubla) untuk melihat kesiapan menyambut Natal dan tahun baru di beberapa pelabuhan penumpang dan penyeberangan, seperti Pelabuhan Punggur Batam, Pelabuhan ASDP Tanjunguban Bintan, dan Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.
"Pak Dirjen saat itu memuji kesiapan Kepri dalam menyambut Natal dan tahun baru, khususnya dari aspek keselamatan," ucapnya.
Junaidi turut mengapresiasi seluruh stakeholder di pelabuhan yang siap siaga menyambut masyarakat yang melaksanakan perjalanan Natal dan tahun baru, sehingga Kepri menjadi salah satu tujuan destinasi wisatawan pada masa libur akhir 2023.
Selain itu, lanjutnya, dari hasil evaluasi bersama seluruh pemangku kepentingan bahwa pelaksanaan Natal dan tahun baru berjalan aman, tertib dan kondusif. Meskipun, terjadi dua kali penundaan keberangkatan kapal KM Sabuk Nusantara tujuan Natuna dan Kalimantan Barat akibat cuaca ekstrem, namun akhirnya kapal tetap diberangkatkan dan selamat sampai tempat tujuan.
"Khusus bidang darat, dari laporan Dirlantas Polda Kepri tercatat nol kecelakaan, atau tingkat kecelakaan turun 50 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Junaidi.
Selanjutnya untuk kondisi penyeberangan kapal roro dalam maupun lintas provinsi di Kepri saat Natal dan Tahun Baru, juga berjalan aman serta lancar.
Khusus perjalanan lintas provinsi tujuan Kepri-Sumatera menerapkan sistem online, sehingga menghindari antrean panjang di pelabuhan. Dengan sistem itu, penumpang terjamin keberangkatannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Kemudian, untuk penyeberangan kapal roro antarwilayah di Kepri, seperti Batam-Tanjunguban atau sebaliknya, terpantau lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun lalu sampai ada penumpang bermalam di pelabuhan menunggu jadwal keberangkatan. Tapi, tahun ini semuanya terangkut sesuai jadwal, tanpa harus menginap di pelabuhan," demikian Junaidi.
Junaidi menambahkan pihaknya dan semua instansi terkait akan terus berupaya memperbaiki sekaligus meningkatkan pelayanan transportasi laut di Kepri, terutama pada hari-hari besar keagamaan dengan mobilitas warga yang lebih tinggi dibanding hari-hari biasanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Ini sesuai data dari Kementerian Perhubungan RI, di mana total pengguna transportasi laut saat Natal dan tahun baru di Indonesia mencapai 1,774 juta orang," kata Junaidi di Tanjungpinang, Kamis.
Junadi menyebut mobilitas pelaku perjalanan laut di Kepri selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 meningkat 15-17 persen dibanding tahun lalu. Urutan tertinggi, yaitu Kota Batam sebanyak 114 ribu orang, disusul Kabupaten Karimun 114 ribu orang, dan Kota Tanjungpinang 113 ribu orang, sehingga, total pengguna transportasi laut di daerah itu mencapai 341 ribu orang.
Mobilitas pengguna transportasi laut tertinggi setelah Kepri pada Natal dan tahun baru ini, ialah Bali dan Nusa Penida, yang masing-masing sebanyak 114 ribu penumpang dan 92 ribu orang.
"Kalau dilihat dari frekuensi perjalanan, jumlah penumpang transportasi laut yang berangkat dari dan ke Kepri, terpantau seimbang," ujar Junaidi.
Ia menyatakan bahwa bidang laut di Kepri memang menjadi salah satu pusat perhatian Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan ketika menyambut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Hal itu dibuktikan dengan inspeksi mendadak atau sidak yang dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Perhubla) untuk melihat kesiapan menyambut Natal dan tahun baru di beberapa pelabuhan penumpang dan penyeberangan, seperti Pelabuhan Punggur Batam, Pelabuhan ASDP Tanjunguban Bintan, dan Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.
"Pak Dirjen saat itu memuji kesiapan Kepri dalam menyambut Natal dan tahun baru, khususnya dari aspek keselamatan," ucapnya.
Junaidi turut mengapresiasi seluruh stakeholder di pelabuhan yang siap siaga menyambut masyarakat yang melaksanakan perjalanan Natal dan tahun baru, sehingga Kepri menjadi salah satu tujuan destinasi wisatawan pada masa libur akhir 2023.
Selain itu, lanjutnya, dari hasil evaluasi bersama seluruh pemangku kepentingan bahwa pelaksanaan Natal dan tahun baru berjalan aman, tertib dan kondusif. Meskipun, terjadi dua kali penundaan keberangkatan kapal KM Sabuk Nusantara tujuan Natuna dan Kalimantan Barat akibat cuaca ekstrem, namun akhirnya kapal tetap diberangkatkan dan selamat sampai tempat tujuan.
"Khusus bidang darat, dari laporan Dirlantas Polda Kepri tercatat nol kecelakaan, atau tingkat kecelakaan turun 50 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Junaidi.
Selanjutnya untuk kondisi penyeberangan kapal roro dalam maupun lintas provinsi di Kepri saat Natal dan Tahun Baru, juga berjalan aman serta lancar.
Khusus perjalanan lintas provinsi tujuan Kepri-Sumatera menerapkan sistem online, sehingga menghindari antrean panjang di pelabuhan. Dengan sistem itu, penumpang terjamin keberangkatannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Kemudian, untuk penyeberangan kapal roro antarwilayah di Kepri, seperti Batam-Tanjunguban atau sebaliknya, terpantau lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun lalu sampai ada penumpang bermalam di pelabuhan menunggu jadwal keberangkatan. Tapi, tahun ini semuanya terangkut sesuai jadwal, tanpa harus menginap di pelabuhan," demikian Junaidi.
Junaidi menambahkan pihaknya dan semua instansi terkait akan terus berupaya memperbaiki sekaligus meningkatkan pelayanan transportasi laut di Kepri, terutama pada hari-hari besar keagamaan dengan mobilitas warga yang lebih tinggi dibanding hari-hari biasanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024