Produser rumah produksi Starvision Chand Parwez Servia menyebut perilisan film terbaru mereka yang berjudul "Sehidup Semati" diharapkan menjadi lompatan baru bagi industri perfilman di Indonesia untuk semakin maju dan berkembang.

"Mudah-mudahan ini menjadi sebuah film yang memberi kebaruan lompatan baru bagi sinema Indonesia, Saya menyadari banyak film baru yang dapat meraih penonton yang bagus," kata Parwez dalam konferensi pers film "Sehidup Semati" di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pendekatan film "Sehidup Semati" tentang kasus kekerasan rumah tangga yang sering kali tabu untuk diangkat, bisa sangat penting karena film itu membicarakan sesuatu yang sangat dekat di kehidupan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Pendidikan jadi cara bertahan di industri film

Parwez juga mengatakan skenario film yang disutradarai Upi itu sudah ada sejak 13 tahun lalu dan belum ada rumah produksi yang berani mengangkat isu itu.

"Jadi, ini merupakan sebuah karya yang saya banggakan, saya berterima kasih kepada Upi sangat intens untuk karya ini dan segenap tim yang solid terus mengawal karya ini sampai bisa ditonton," kata Parwez.

Parwez juga bertekad untuk membawa film "Sehidup Semati" ke festival film luar negeri agar bisa semakin mengangkat derajat industri film Indonesia.

Sang sutradara Upi juga ingin mengangkat isu perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga menjadi isu yang menepis dogma perempuan lemah dan harus menurut sehingga tidak punya ruang untuk berekspresi.

“Saya pikir mengerikan sekali jika hal itu dibiarkan terus menerus, makanya saya pengen sekali bikin cerita ini supaya tidak ada lagi perempuan seperti Renata, dan perempuan punya support system yang bagus, dan tidak ada suami seperti Edwin yang mempergunakan keyakinan untuk melakukan pembenaran apa yang dilakukannya,” kata Upi.

Baca juga: Film Sepeda Presiden ramaikan industri hiburan perfilman Indonesia

Salah satu tantangan dalam menggarap film ini, kata Parwez adalah saat Upi bersikeras ingin memasukkan lagu yang dinyanyikan Elvis Presley berjudul "Can't Help Falling In Love" ke dalam film tersebut.

Dia mengatakan lagu tersebut merupakan soundtrack film termahal yang pernah terjadi di perfilman nasional karena memakai lagu legendaris yang menurut Parwez cukup sulit untuk mendapatkan izinnya.

Dari film itu, Parwez menyelipkan pesan bagi siapapun yang akan membangun relasi suami istri harus memahami posisi kedua belah pihak dan jangan sampai salah satu pihak mendominasi yang bisa berakhir buruk.

Film "Sehidup Semati" dibintangi oleh Laura Basuki sebagai Renata, Ario Bayu sebagai Edwin, Asmara Abigail sebagai Asmara, dan Chantiq Schagerl sebagai Ana. Film itu menceritakan pernikahan Renata dan Edwin yang diwarnai dengan kekerasan dalam rumah tangga dan isu perselingkuhan, yang mengakibatkan Renata harus berjuang untuk menyelamatkan pernikahannya.

"Sehidup Semati" akan tayang di bioskop mulai 11 Januari.

Baca juga: Edi Kamtono dukung FFKP 2021 karena majukan industri ekraf

Pewarta: Fitra Ashari

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024