General Manager PLN UID Kalimantan Barat (Kalbar) Wahyu Jatmiko mengatakan bahwa pihaknya bersama Pemprov Kalbar terus dan berkomitmen dalam menyelesaikan permasalahan dan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
"Dari 2.145 desa yang berada di Kalbar sebanyak 407 desa yang belum berlistrik. Akan tetapi bisa jadi 407 desa ini sudah berlistrik namun bukan dari PLN (non PLN). PLN tetap memberikan pilihan dan akan tetap membangun jaringan masuk desa tersebut," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia juga menambahkan pada bidang-bidang seperti, pertanian, perkebunan, perikanan, budidaya dan lain-lain, PLN terus berupaya dan berkolaborasi bersama Pemprov Kalbar dalam pembangunan jaringan kelistrikan.
Terkait Rasio Desa Berlistrik (RDB) PLN di Kalbar sebesar 79,72 persen dari 2.145 total desa dan kelurahan yang ada di Kalbar.
Menurutnya elektrifikasi di sektor pertanian merupakan salah satu langkah PLN untuk mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Sebagai negara agraris, PLN mendukung penuh cita-cita ketahanan pangan dalam negeri.
"Dilihat pada sektor pertanian ini dapat menumbuhkan berbagai potensi untuk menyokong penguatan komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, budidaya demi terwujudnya ketahanan pangan nasional," kata Jatmiko.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Kalbar Harisson menyampaikan pihaknya mendukung seluruh aktivitas yang dilakukan PLN, termasuk berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan proses pembangunan jaringan kelistrikan di desa-desa dengan harapan dapat berjalan dengan lancar dan cepat.
“Kami membantu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembangunan jaringan kelistrikan pada desa-desa di Kalimantan Barat agar PLN dapat pembangunan dengan lancar dan cepat di Tahun 2024 ini. Kita ingin pada 2024 desa-desa yang sudah di agendakan dalam pembangunan jaringan kelistrikan berjalan tepat waktu,” ujar Harisson.
Ia juga menyampaikan dibutuhkan kolaborasi dan dukungan dari PLN dalam pembangunan jaringan listrik pada kawasan pertanian seperti di lokasi budidaya tambak udang yang berlokasi di Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menarik investor yang lebih besar dan dapat mendongkrak kemajuan perekonomian masyarakat di Teluk Pakedai, khususnya masyarakat yang melakukan budidaya Tambak Udang.
"Potensi pertanian budidaya tambak udang di lingkungan Teluk Pakedai sangatlah besar, namun dengan kondisi kelistrikan yang masih mandiri menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk masuk pada budidaya tambak udang tersebut. Dari hal tersebut kami sangat membutuhkan dukungan dari PLN terkait jaringan kelistrikan pada kawasan budidaya tambak udang di wilayah tersebut," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Dari 2.145 desa yang berada di Kalbar sebanyak 407 desa yang belum berlistrik. Akan tetapi bisa jadi 407 desa ini sudah berlistrik namun bukan dari PLN (non PLN). PLN tetap memberikan pilihan dan akan tetap membangun jaringan masuk desa tersebut," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia juga menambahkan pada bidang-bidang seperti, pertanian, perkebunan, perikanan, budidaya dan lain-lain, PLN terus berupaya dan berkolaborasi bersama Pemprov Kalbar dalam pembangunan jaringan kelistrikan.
Terkait Rasio Desa Berlistrik (RDB) PLN di Kalbar sebesar 79,72 persen dari 2.145 total desa dan kelurahan yang ada di Kalbar.
Menurutnya elektrifikasi di sektor pertanian merupakan salah satu langkah PLN untuk mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Sebagai negara agraris, PLN mendukung penuh cita-cita ketahanan pangan dalam negeri.
"Dilihat pada sektor pertanian ini dapat menumbuhkan berbagai potensi untuk menyokong penguatan komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, budidaya demi terwujudnya ketahanan pangan nasional," kata Jatmiko.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Kalbar Harisson menyampaikan pihaknya mendukung seluruh aktivitas yang dilakukan PLN, termasuk berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan proses pembangunan jaringan kelistrikan di desa-desa dengan harapan dapat berjalan dengan lancar dan cepat.
“Kami membantu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembangunan jaringan kelistrikan pada desa-desa di Kalimantan Barat agar PLN dapat pembangunan dengan lancar dan cepat di Tahun 2024 ini. Kita ingin pada 2024 desa-desa yang sudah di agendakan dalam pembangunan jaringan kelistrikan berjalan tepat waktu,” ujar Harisson.
Ia juga menyampaikan dibutuhkan kolaborasi dan dukungan dari PLN dalam pembangunan jaringan listrik pada kawasan pertanian seperti di lokasi budidaya tambak udang yang berlokasi di Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menarik investor yang lebih besar dan dapat mendongkrak kemajuan perekonomian masyarakat di Teluk Pakedai, khususnya masyarakat yang melakukan budidaya Tambak Udang.
"Potensi pertanian budidaya tambak udang di lingkungan Teluk Pakedai sangatlah besar, namun dengan kondisi kelistrikan yang masih mandiri menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk masuk pada budidaya tambak udang tersebut. Dari hal tersebut kami sangat membutuhkan dukungan dari PLN terkait jaringan kelistrikan pada kawasan budidaya tambak udang di wilayah tersebut," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024