Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya mengendalikan laju inflasi antara lain dengan melakukan Gerakan Pangan Murah dan pengecekan harga serta pemenuhan stok pangan di setiap daerah, termasuk di Kabupaten Ketapang.

"Sejak akhir tahun 2023 sampai hari ini, saya terus turun ke daerah untuk memastikan ketersediaan pangan dan kestabilan harga kebutuhan pokok di masyarakat. Termasuk di Ketapang ini, kami melakukan upaya pencegahan inflasi dengan melakukan Gerakan Pangan Murah," kata Harisson yang didampingi Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari Harisson di Ketapang, Selasa.

Menyikapi kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok di Ketapang, Harison mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang walaupun situasi dunia saat ini sedang tak menentu.

"Dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, di mana sedang berlangsung perang antara Ukraina-Rusia dan belum selesai, lanjut lagi Palestina-Israel, kemudian perang lagi Amerika Inggris dan Houthi. Perang ini memang jauh dari kita tapi dampaknya sangat mengganggu rantai pasokan kebutuhan kita, mulai dari energi, bahan bakar hingga kebutuhan pokok masyarakat," tuturnya.

Hal tersebut diperparah dengan kondisi iklim cuaca yang tak menentu, adanya El Nino sehingga menyebabkan sektor pertanian dan perkebunan menurun bahkan gagal panen.

Tidak hanya itu, dalam menyikapi hal tersebut yang biasanya negara melakukan impor kebutuhan pokok untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok tersebut, kini misalnya Vietnam dan Thailand yang merupakan negara penyuplai utama beras ke Indonesia menahan diri untuk melakukan ekspor ke Indonesia.

"Hal ini karena negara-negara tersebut juga ingin menjaga stabilitas ketersediaan bahan pokok di negara mereka khususnya beras dan inilah yang menyebabkan harganya menjadi naik. Nah kalau harga naik, pendapatan tetap akibatnya daya beli masyarakat menurun makanya kita intervensi dengan kegiatan seperti Gerakan Pangan Murah ini juga membagikan sembako kepada yang benar-benar membutuhkan," kata Harisson.

Ia meyakini dengan langkah-langkah tersebut akan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi kebutuhan masyarakat.

"Ini sejalan dengan arahan Pak Presiden yang memerintahkan kepada semua Kepala Daerah untuk terus membantu kesusahan masyarakat. Ini harganya 30 persen lebih murah dari harga di pasar, paling tidak bisa meringankan beban bapak ibu sekalian dalam beberapa hari ke depan," tuturnya.

Harisson juga menyampaikan bahwa Kabupaten Ketapang masuk dalam Kota perhitungan Inflasi pada Bulan Januari ini, maka dari itu pria kelahiran Palembang ini menekankan perlunya menjaga stabilitas harga bahan pokok kebutuhan masyarakat.

"Beberapa komoditas di sini cukup aman dan ini yang harus kita jaga karena Ketapang ini masuk dalam kota dalam perhitungan inflasi pada bulan Januari. Mari kita jaga bersama stabilitas harga dan daya beli masyarakat," katanya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024