Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menandatangani kerja sama dengan Rumah Sakit Abdi Waluyo untuk mengembangkan sport medicine.
Bentuk kerja sama antarkedua belah pihak salah satunya meliputi pembangunan rumah sakit di sekitar kawasan Training Center (TC) PSSI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Cedera olahraga adalah musuh utama atlet. Yang lainnya tentu, kesehatan mental. Sekarang banyak sekali informasi yang masuk ke PSSI, apalagi kepada atlet muda yang di mana tidak siap dihujat. Jadi bintangnya ingin, tapi ketika sedang naik daun, dia tidak siap sehingga implikasi dari pendampingan sport science dan sport medicine itu sangat penting," kata Erick Thohir dalam MoU Groundbreaking PSSI dan Rumah Sakit Abdi Waluyo di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis.
Erick mengatakan bahwa kerja sama tersebut diharapkan berjalan berdampingan antara penciptaan talenta atlet yang didukung oleh sport science dan sport medicine.
"Itu kan salah satu RS terbaik di Indonesia dan kebetulan beliau ini atlet yg pernah mempresentasikan di dunia renang. Jadi ada kepedulian lebih, bukan hanya pemilik RS tapi juga atlet, pasti ada sentimental value. Ini yang diharapkan bagaimana nanti sejalan berdampingan antara penciptaan talenta dengan didampingi sport science dan sport medicine," ungkap Erick.
Bentuk kerja sama antara kedua belah pihak akan berlangsung dalam jangka panjang.
RS Abdi Waluyo juga berkomitmen untuk mendukung semua kebutuhan PSSI dalam menangani cedera fisik atau mental hingga memberikan perawatan kepada atlet wanita dan muda.
"Kita sudah siap untuk mendukung semua kebutuhan PSSI dalam hal cedera fisik atau mental, tadi juga sempat saya sampaikan kepada Pak Erick bahwa kita juga harus membangun atlet-atlet wanita dan bukan hanya atlet-atlet wanita, atlet-atlet muda, dan yang setengah baya," kata Perwakilan Direktur Utama RS Abdi Waluyo Sigit Pramono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Bentuk kerja sama antarkedua belah pihak salah satunya meliputi pembangunan rumah sakit di sekitar kawasan Training Center (TC) PSSI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Cedera olahraga adalah musuh utama atlet. Yang lainnya tentu, kesehatan mental. Sekarang banyak sekali informasi yang masuk ke PSSI, apalagi kepada atlet muda yang di mana tidak siap dihujat. Jadi bintangnya ingin, tapi ketika sedang naik daun, dia tidak siap sehingga implikasi dari pendampingan sport science dan sport medicine itu sangat penting," kata Erick Thohir dalam MoU Groundbreaking PSSI dan Rumah Sakit Abdi Waluyo di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis.
Erick mengatakan bahwa kerja sama tersebut diharapkan berjalan berdampingan antara penciptaan talenta atlet yang didukung oleh sport science dan sport medicine.
"Itu kan salah satu RS terbaik di Indonesia dan kebetulan beliau ini atlet yg pernah mempresentasikan di dunia renang. Jadi ada kepedulian lebih, bukan hanya pemilik RS tapi juga atlet, pasti ada sentimental value. Ini yang diharapkan bagaimana nanti sejalan berdampingan antara penciptaan talenta dengan didampingi sport science dan sport medicine," ungkap Erick.
Bentuk kerja sama antara kedua belah pihak akan berlangsung dalam jangka panjang.
RS Abdi Waluyo juga berkomitmen untuk mendukung semua kebutuhan PSSI dalam menangani cedera fisik atau mental hingga memberikan perawatan kepada atlet wanita dan muda.
"Kita sudah siap untuk mendukung semua kebutuhan PSSI dalam hal cedera fisik atau mental, tadi juga sempat saya sampaikan kepada Pak Erick bahwa kita juga harus membangun atlet-atlet wanita dan bukan hanya atlet-atlet wanita, atlet-atlet muda, dan yang setengah baya," kata Perwakilan Direktur Utama RS Abdi Waluyo Sigit Pramono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024