Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat Saptiko menyebutkan 13 di antara 23 gedung puskesmas di daerah itu perlu dibangun agar kondisinya menjadi lebih representatif untuk mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat.

"Hal itu perlu dibangun kembali karena kondisi material bangunan masih ada yang terbuat dari kayu dan telah berusia 20 hingga 30 tahun," ujarnya di Pontianak, Senin.

Bahkan, ada dua puskesmas di Pontianak yang tidak bisa digunakan, yakni Puskesmas Tanjung Hulu dan Siantan Hilir, sehingga pihaknya berupaya terus melakukan pembangunan puskesmas agar lebih representatif.

"Selain bersumber dari APBD, upaya menggodok anggaran dari pemerintah pusat juga dilakukan. Alhamdulillah tahun 2024 ini kita dapat bantuan untuk pembangunan tiga puskesmas,” kata dia.

Menurut dia, untuk Puskesmas Siantan Hilir dibangun di Gang Teluk Sahang karena bangunan yang lama dibangun menjadi RSUD Pontianak Utara. Selama tiga tahun, Puskesmas Siantan Hilir sempat menempati ruko sambil menunggu dibangun gedung baru yang diresmikan saat ini.

“Alhamdulillah bangunan puskesmas sudah berdiri di lokasi ini dan bisa melayani masyarakat sekitar,” kata dia.

Pihaknya terus memperkuat peranan puskesmas agar menjadi pusat pencegahan dan promosi kesehatan secara lebih memadai.

Ia menjelaskan pencegahan gangguan kesehatan dalam artian mencegah agar tidak banyak pasien yang harus mendapatkan pengobatan di rumah sakit.

"Oleh sebab itu, untuk meningkatkan pelayanan puskesmas, maka diperlukan gedung yang representatif. Puskesmas ini ditujukan sebagai upaya pencegahan dan promosi kesehatan," kata dia.

Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian meresmikan Puskesmas Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara yang telah rampung dibangun, belum lama ini.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024