Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkolaborasi dengan Yayasan SINTAS Indonesia mengadakan survei populasi Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) di Pulau Jawa untuk mengetahui jumlah pasti satwa terancam punah tersebut.

"Survei ini menjadi sangat penting kalau kita mengingat kembali pengelolaan satwa liar itu diawali dari inventarisasi yang menyajikan data-data yang valid walaupun mungkin tidak lengkap," ujar Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Satyawan Pudyatmoko dalam acara yang menandai dimulainya Java-Wide Leopard Survey (JWLS) di Jakarta, Selasa.

"Itu sangat penting untuk menyusun program konservasi karena itu merupakan data dasar," ucapnya.

Data yang valid soal berapa individu satwa dan keberadaan mereka akan memberikan gambaran nyata tentang kondisi yang ada, sekaligus mendukung pemetaan tantangan yang ada di masing-masing lanskap.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KLHK mulai survei macan tutul di Pulau Jawa guna pastikan populasinya

Pewarta: Prisca Triferna Violleta

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024