Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Angkatan Laut Tahun 2024 membahas sejumlah program kerja sepanjang 2024, termasuk rencana pembangunan pangkalan utama TNI AL (lantamal) dan markas besar TNI AL (mabesal) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali saat jumpa pers sesaat sebelum Rapim TNI AL di Mabesal, Cilangkap, Jakarta, Kamis, menyebut pangkalan utama TNI AL itu nantinya berlokasi di pesisir Melawai, yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan.
Sejak 2023, TNI AL berencana meningkatkan status Lanal Balikpapan menjadi lantamal seiring dengan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Sementara yang kami siapkan dari daerah Melawai untuk lantamal-nya, mungkin nanti markasnya (markas besar TNI AL) sudah ada di Penajam Paser Utara,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers.
Ibu Kota Nusantara yang diproyeksikan sebagai ibu kota negara baru berada di Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di dua kabupaten, yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.
Laksamana Ali dalam kesempatan yang sama menyampaikan kembali rencana meningkatkan status Lanal Balikpapan menjadi lantamal. "Untuk Angkatan Laut, kami mungkin akan meningkatkan Lanal Balikpapan di sana, kami akan tingkatkan jadi lantamal dulu, setelah itu baru menjadi kodamar (komando daerah maritim)," ujar Ali.
Dalam Rapim TNI-Polri Tahun 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut ada rencana mengubah nomenklatur (nama) lantamal menjadi kodamar. Nantinya, Agus menyebut delapan lantamal akan menjadi kodamar kelas A, dan enam lantamal menjadi kodamar kelas B.
Untuk kebutuhan pertahanan laut di IKN, TNI AL sejak 2023 merencanakan peningkatan status Lanal Balikpapan menjadi lantamal.
Dalam kunjungan Kasal ke Lanal Balikpapan pada Agustus 2023, dia menjelaskan perubahan itu juga untuk mengantisipasi potensi ancaman dan kerawanan. Alasannya, lokasi Lanal Balikpapan berhadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang merupakan wilayah perairan terbuka dan jalur pelayaran sibuk tidak hanya untuk rute domestik, tetapi juga rute luar negeri.
Peningkatan kekuatan dan pemindahan prajurit ke IKN menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Rapim TNI Angkatan Laut Tahun 2024. Rapat pimpinan TNI AL tahun ini merupakan tindak lanjut dari Rapim TNI 2024, Rapim TNI-Polri 2024, dan Rapim Kementerian Pertahanan Tahun 2024.
Terkait pemindahan personel, Panglima TNI dalam Rapim TNI-Polri, Rabu, menyebut total 2.820 prajurit TNI yang ditempatkan di IKN. Dari TNI AL, jumlahnya sebanyak 793 prajurit. Mereka masuk dalam pemindahan prajurit tahap pertama yang direncanakan berlangsung sepanjang 2024.
Walaupun demikian, Panglima menyebut pemindahan itu menunggu kesiapan bangunan dan perkantoran yang menunjang kegiatan prajurit di IKN. Bangunan yang dimaksud itu di antaranya mencakup rumah dinas bagi prajurit.
Dalam paparan Panglima, kebutuhan hunian prajurit yang masuk dalam gelombang pemindahan tahap pertama sebanyak 11 unit rumah tapak dan 782 unit rumah susun. Rumah tapak itu nantinya diperuntukkan buat Kepala Staf TNI AL dan 10 perwira tinggi bintang dua dan tiga.
Sementara itu, sisanya menempati rumah susun yang luas unitnya berbeda-beda dengan unit terbesar seluas 290 meter persegi untuk perwira tinggi bintang satu dan kolonel, kemudian unit seluas 190 meter persegi untuk perwira menengah setingkat letnan kolonel (letkol) dan mayor, dan unit seluas 94 meter persegi untuk perwira pertama.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali saat jumpa pers sesaat sebelum Rapim TNI AL di Mabesal, Cilangkap, Jakarta, Kamis, menyebut pangkalan utama TNI AL itu nantinya berlokasi di pesisir Melawai, yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan.
Sejak 2023, TNI AL berencana meningkatkan status Lanal Balikpapan menjadi lantamal seiring dengan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Sementara yang kami siapkan dari daerah Melawai untuk lantamal-nya, mungkin nanti markasnya (markas besar TNI AL) sudah ada di Penajam Paser Utara,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers.
Ibu Kota Nusantara yang diproyeksikan sebagai ibu kota negara baru berada di Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di dua kabupaten, yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.
Laksamana Ali dalam kesempatan yang sama menyampaikan kembali rencana meningkatkan status Lanal Balikpapan menjadi lantamal. "Untuk Angkatan Laut, kami mungkin akan meningkatkan Lanal Balikpapan di sana, kami akan tingkatkan jadi lantamal dulu, setelah itu baru menjadi kodamar (komando daerah maritim)," ujar Ali.
Dalam Rapim TNI-Polri Tahun 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut ada rencana mengubah nomenklatur (nama) lantamal menjadi kodamar. Nantinya, Agus menyebut delapan lantamal akan menjadi kodamar kelas A, dan enam lantamal menjadi kodamar kelas B.
Untuk kebutuhan pertahanan laut di IKN, TNI AL sejak 2023 merencanakan peningkatan status Lanal Balikpapan menjadi lantamal.
Dalam kunjungan Kasal ke Lanal Balikpapan pada Agustus 2023, dia menjelaskan perubahan itu juga untuk mengantisipasi potensi ancaman dan kerawanan. Alasannya, lokasi Lanal Balikpapan berhadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang merupakan wilayah perairan terbuka dan jalur pelayaran sibuk tidak hanya untuk rute domestik, tetapi juga rute luar negeri.
Peningkatan kekuatan dan pemindahan prajurit ke IKN menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Rapim TNI Angkatan Laut Tahun 2024. Rapat pimpinan TNI AL tahun ini merupakan tindak lanjut dari Rapim TNI 2024, Rapim TNI-Polri 2024, dan Rapim Kementerian Pertahanan Tahun 2024.
Terkait pemindahan personel, Panglima TNI dalam Rapim TNI-Polri, Rabu, menyebut total 2.820 prajurit TNI yang ditempatkan di IKN. Dari TNI AL, jumlahnya sebanyak 793 prajurit. Mereka masuk dalam pemindahan prajurit tahap pertama yang direncanakan berlangsung sepanjang 2024.
Walaupun demikian, Panglima menyebut pemindahan itu menunggu kesiapan bangunan dan perkantoran yang menunjang kegiatan prajurit di IKN. Bangunan yang dimaksud itu di antaranya mencakup rumah dinas bagi prajurit.
Dalam paparan Panglima, kebutuhan hunian prajurit yang masuk dalam gelombang pemindahan tahap pertama sebanyak 11 unit rumah tapak dan 782 unit rumah susun. Rumah tapak itu nantinya diperuntukkan buat Kepala Staf TNI AL dan 10 perwira tinggi bintang dua dan tiga.
Sementara itu, sisanya menempati rumah susun yang luas unitnya berbeda-beda dengan unit terbesar seluas 290 meter persegi untuk perwira tinggi bintang satu dan kolonel, kemudian unit seluas 190 meter persegi untuk perwira menengah setingkat letnan kolonel (letkol) dan mayor, dan unit seluas 94 meter persegi untuk perwira pertama.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024