Plh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Natalia Karyawati menghimbau kepada seluruh kepala desa di provinsi tersebut untuk meningkatkan inovasi dan daya kreativitas dalam mengelola dana desa agar kesejahteraan masyarakat di desa bisa terwujud.
"Pemerintahan desa harus lebih jeli, melihat potensi - potensi yang ada di desanya ini. Kita ada Bumdes dan Bumdesma ini yang harus kita arahkan," kata dia saat membuka kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) tentang lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan tahun 2024 yang dihadiri oleh 80 kades se- Kalimantan Barat, Senin.
Menurutnya, dana desa yang dikucurkan ke desa yang ada di Kalimantan Barat, sejak 2015 hingga 2023 mencapai Rp16,84 triliun yang ditransfer ke 2.046 desa yang ada harus memiliki output yang baik untuk kesejahteraan masyaraka desa.
Sedangkan untuk tahun 2024 ini kurang lebih ada Rp1,8 triliun dana desa disalurkan harus bisa dievaluasi bersama, agar lebih memberikan manfaat kepada masyarakat.
Ia juga berharap, agar semua lembaga dan investor yang ada di wilayah desa memberikan kontribusi yang baik untuk membantu pemerintahan desa dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan warga desa.
"Seperti di desa pedalaman di Tayan, dimana perusahaan disana telah membantu pemerintahan desa setempat dalam membina warga seperti membuat jenis - jenis olahan ikan. Ini merupakan salah satu contoh inovasi dan kreativitas pemerintahan desa dalam melihat peluang yang ada sesuai potensi desanya masing - masing,” kata dia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Barat Hendra Bachtiar
mengatakan dana desa harus dimanfaatkan untuk pengembangan potensi masing - masing desa berdasarkan kewenangan desa agar kesejahteraan desa terwujud dan 18 SDGs bisa terealisasi dengan baik.
"Di desa juga harus menyiapkan ketahanan pangan agar kita bisa mencapai swasembada. Hal itu pun sudah diatur dalam prioritas penggunaan dana desa 2024 ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Pemerintahan desa harus lebih jeli, melihat potensi - potensi yang ada di desanya ini. Kita ada Bumdes dan Bumdesma ini yang harus kita arahkan," kata dia saat membuka kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) tentang lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan tahun 2024 yang dihadiri oleh 80 kades se- Kalimantan Barat, Senin.
Menurutnya, dana desa yang dikucurkan ke desa yang ada di Kalimantan Barat, sejak 2015 hingga 2023 mencapai Rp16,84 triliun yang ditransfer ke 2.046 desa yang ada harus memiliki output yang baik untuk kesejahteraan masyaraka desa.
Sedangkan untuk tahun 2024 ini kurang lebih ada Rp1,8 triliun dana desa disalurkan harus bisa dievaluasi bersama, agar lebih memberikan manfaat kepada masyarakat.
Ia juga berharap, agar semua lembaga dan investor yang ada di wilayah desa memberikan kontribusi yang baik untuk membantu pemerintahan desa dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan warga desa.
"Seperti di desa pedalaman di Tayan, dimana perusahaan disana telah membantu pemerintahan desa setempat dalam membina warga seperti membuat jenis - jenis olahan ikan. Ini merupakan salah satu contoh inovasi dan kreativitas pemerintahan desa dalam melihat peluang yang ada sesuai potensi desanya masing - masing,” kata dia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Barat Hendra Bachtiar
mengatakan dana desa harus dimanfaatkan untuk pengembangan potensi masing - masing desa berdasarkan kewenangan desa agar kesejahteraan desa terwujud dan 18 SDGs bisa terealisasi dengan baik.
"Di desa juga harus menyiapkan ketahanan pangan agar kita bisa mencapai swasembada. Hal itu pun sudah diatur dalam prioritas penggunaan dana desa 2024 ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024