Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menginginkan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi percontohan penanaman pohon di dalam dan di luar kawasan hutan atau rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia.

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) KLHK Hanif Faisol Nurofiq di Kabupaten Banjar, Kalsel, Minggu, mengatakan KLHK mendukung pemerintah provinsi setempat terkait dengan keberhasilan program Rehab DAS yang konsisten dilakukan sejak 2017 hingga berhasil memulihkan 184.102 hektare lahan kritis.

“Salah satu lokasi yang menjadi fokus penanaman adalah kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Rehab DAS PT Adaro Indonesia di Gunung Pamaton, Kabupaten Banjar,” ujar Hanif usai memimpin penanaman pohon di Gunung Pamaton.

Dia menyebutkan lokasi penanaman tersebut tidak terlalu jauh jaraknya dari Ibu Kota Provinsi Kalsel, yakni sekitar 20 kilometer lebih. Karenanya lokasi Rehab DAS itu diharapkan dapat menjadi etalase di Kalsel.

“Sebagian kawasan KHDTK ULM di Gunung Pamaton seluas 600 hektare ini mengalami kebakaran pada 2023, lalu upaya Rehab DAS telah dimulai melalui kegiatan penanaman serentak sejak awal musim penghujan pada beberapa bulan belakangan,” katanya.
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) KLHK Hanif Faisol Nurofiq (kiri) memimpin kegiatan penanaman pohon sebanyak 6.000 batang pada lahan kritis di Gunung Pamaton, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (31/3/2024). ANTARA/Tumpal Andani Aritonang

Hanif memastikan pihaknya terus mengawal kegiatan Rehab DAS di kawasan lahan kritis seluruh Indonesia yang mencapai luas tiga juta hektare, termasuk di Kalimantan Selatan.

Karena itu, dia juga berharap peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia dapat terus ditekan dengan berbagai upaya untuk mempercepat proses pemulihan lahan kritis.

“Pemprov Kalsel dan ULM harus berhasil menangani Rehab DAS dengan baik agar menjadi percontohan, sebagaimana keberhasilan UGM yang menangani Gunung Kidul ataupun IPB dengan Gunung Walat. Begitu pula Kalimantan Selatan dengan Gunung Pamaton," ujar Hanif.

 

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024