Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Barat (Kalbar) Kukuh Sumardono Basuki menyebutkan hingga 29 Februari 2024 penyaluran KUR di Kalbar mencapai Rp689,95 miliar.

"Dari nilai Rp689,95 miliar penyaluran KUR tersebut menyasar 9.841 debitur," ujarnya di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan penyaluran KUR dari 14 kabupaten kota di Kalbar yang terbesar terdapat di Kota Pontianak dengan penyaluran sebesar Rp102,61 miliar untuk 1.153 debitur.

"Kemudian baru disusul Kabupaten Kubu Raya dengan penyaluran sebesar Rp91,59 miliar untuk 1.401 debitur. Tahun sebelumnya penyaluran KUR itu terbesar di Kabupaten Kubu Raya," kata dia.

Sementara terkait Penyaluran Ultra Mikro (UMi) di Kalbar sampai dengan 29 Februari 2024 mencapai 4.210 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp18,23 miliar.

"Kabupaten Kubu Raya menjadi daerah penyaluran UMi terbesar di Kalbar dengan penyaluran sebesar Rp2,17 miliar untuk 483 debitur dan diikuti oleh Kabupaten Ketapang dengan penyaluran sebesar Rp2,16 miliar untuk 480 debitur," kata dia.

Menurut dia, pemerintah daerah sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah untuk turut mengawal KUR dan pembiayaan UMi. Sejauh ini pemerintah daerah kurang memahami mengenai KUR dan juga pembiayaan UMi serta kurangnya keterlibatan pemerintah daerah dalam penyaluran pembiayaan tersebut.

"Untuk itu diharapkan pemerintah pusat perlu memastikan regulasi atau kebijakan KUR yang dikeluarkan telah diketahui dan benar-benar dijalankan oleh pemerintah daerah dan/atau K/L terkait dan langkah lainnya," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024