Pemerintah Kabupaten Biak Numfor Papua melakukan dua aksi penurunan angka stunting untuk mewujudkan target daerah setempat nol stunting pada 2024.

"Hari ini kami melakukan dua aksi yakni analisis situasi stunting dan intervensi pemberian gizi anak balita usia 0-23 bulan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Biak Numfor Johanna Nap di Biak, Jumat, setelah membuka aksi itu.

Berdasarkan data, kasus stunting anak di Kabupaten Biak Numfor pada 2022 tercatat 17 persen, sedangkan per 31 Desember 2023 turun 6,11 persen atau kurang lebih 300 anak.

Untuk locus dalam pencegahan stunting anak, kata dia, tersebar di 19 distrik, 257 kampung, dan 14 kelurahan.

Dia mengatakan untuk mengatasi stunting anak diperlukan kerja sama dan keterlibatan semua organisasi perangkat daerah, puskesmas, dan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat.

"Kami juga butuh dukungan dari BUMN, BUMD, satuan TNI/Polri serta semua pihak untuk bersama pemerintah mengurangi stunting anak hingga nol," katanya.

Pemkab Biak Numfor senantiasa memberikan pendampingan dalam pelaksanaan program penanganan stunting anak.

"Kami optimistis pada 2024 jumlah kasus stunting anak bisa di Kabupaten Biak Numfor turun hingga nol kasus," katanya.

Pada dua aksi pencegahan stunting anak dilanjutkan dengan pemaparan tim percepatan penanganan stunting daerah untuk menjadi bahan informasi peserta dari puskesmas, kepala distrik, lurah, hingga kepala kampung.

Pewarta: Muhsidin

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024