Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua menyatakan, pembangunan 126 base transceiver station (BTS) dilakukan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah memberikan dampak ekonomi bagi pelaku usaha mikro kecil.
"Sampai hari ini telah banyak dirasakan masyarakat kampung setelah seratusan BTS beroperasi di Kabupaten Biak Numfor pada bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan sosial budaya dan politik hukum dan keamanan," ujar Kepala Dinas Kominfo Biak Numfor George Kbarek MT membuka forum diskusi grup layanan dampak BTS bersama Tim Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia di Biak, Selasa.
George berharap, layanan BTS Bakti Kemenkominfo terus berfungsi lancar karena telah menjadi kebutuhan komunikasi informasi bahwa masyarakat di 257 kampung dan 19 distrik.
Melalui forum grup diskusi, lanjut George, dapat menampung semua informasi dari masyarakat, pemuka agama, pelaku usaha, media hingga unsur organisasi perangkat daerah.
"Diskominfo atas nama Pemkab Biak Numfor terus memberikan dukungan bagi Bakti Kemenkominfo dalam memperluas akses layanan komunikasi handphone seluler dan internet di berbagai kampung," katanya.
Sementara itu,Ketua Tim Survei FEB Universitas Indonesia Catur Prasetya mengharapkan, berbagai masukan dan informasi disampaikan masyarakat terhadap layanan banyak BTS Bakti Kemenkominfo di Kabupaten Biak Numfor.
"Keberadaan jaringan BTS yang dibangun Bakti Kemenkominfo di Kabupaten Biak Numfor sangat menyentuh kebutuhan semua layanan masyarakat di kampung dan distrik," katanya.
Ia mengatakan, selama melakukan survei manfaat layanan BTS Bakti Kemenkominfo dilakukan di Biak Kota,di Kampung Mamoribo Biak Barat, Kampung Mambesak Biak Utara , Distrik Swandiwe dan Distrik Bondifuar.
Salah satu pelaku usaha Biak ibu D. Mamoribo mengatakan, dengan tersedianya layanan jaringan komunikasi dan internet Bakti Kemenkominfo telah membantu para pelaku usaha di Biak melakukan pemasaran produk usahanya.
"Dengan layanan jaringan BTS Bakti Kemenkominfo kami bisa memasarkan produk usaha minyak goreng kelapa lewat media sosial di Biak dagang, WhatsApp dan Instagram," ujarnya.