PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mencatat melayani sebanyak 577.496 pergerakan penumpang di 35 bandara yang dikelola pada puncak arus mudik pada Sabtu (6/4) atau H-4 Lebaran 2024.
Jumlah itu lebih tinggi 21 persen dibandingkan dengan trafik pada periode yang sama di 2023 lalu sebanyak 476.851 pergerakan penumpang.
"Kami mencatat terdapat kenaikan yang cukup signifikan untuk pergerakan penumpang pada puncak arus mudik lebaran tahun ini. Semoga penumpang dapat bermudik dengan tenang dan aman," kata Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi melalui keterangannya di Jakarta, Minggu.
Selain itu, InJourney Airports juga mencatat 35 bandara yang dikelola melayani sebanyak 4.157 pergerakan pesawat atau tumbuh sebesar 13 persen.
InJourney Airports mencatat tiga bandara dengan jumlah pergerakan penumpang tertinggi pada puncak arus mudik Lebaran, yaitu Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dengan 187.750 pergerakan penumpang, disusul oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 34.315 pergerakan penumpang, dan Bandara Juanda Surabaya dengan 23.087 pergerakan penumpang.
"Di tengah tingginya trenn trafik, InJourney Airports melalui 35 bandara yang dikelola berkomitmen untuk dapat menghadirkan pelayanan terbaik, serta tentunya untuk mewujudkan operasional penerbangan dan bandara yang selamat, aman, dan nyaman," ucap Faik.
Sebelumnya, Faik mengatakan bahwa pengelola bandara memberikan fleksibilitas kepada operator penerbangan domestik untuk mengoperasikan pesawat mereka di seluruh bandara selama periode Lebaran 2024.
"Kami berusaha memberikan fleksibilitas kepada operator penerbangan domestik untuk bisa mengoperasikan pesawat-pesawat mereka di seluruh bandara-bandara kami. Memang tidak semua bandara Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2 beroperasi 24 jam, tetapi kami memberikan keleluasaan," ujar Faik dalam acara bertajuk, "Kupas Tuntas Bersama InJourney Airports Angkasa Pura Indonesia" di Jakarta, Selasa (2/4).
Tujuan fleksibilitas tersebut, kata Faik, adalah untuk mendorong produktivitas pesawat, sehingga bisa mengangkut penumpang lebih banyak lagi.
Selain itu, fleksibilitas pengoperasian bandara juga mengurangi risiko irregularities atau ketidakteraturan, terlebih apabila terdapat delay berkepanjangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Jumlah itu lebih tinggi 21 persen dibandingkan dengan trafik pada periode yang sama di 2023 lalu sebanyak 476.851 pergerakan penumpang.
"Kami mencatat terdapat kenaikan yang cukup signifikan untuk pergerakan penumpang pada puncak arus mudik lebaran tahun ini. Semoga penumpang dapat bermudik dengan tenang dan aman," kata Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi melalui keterangannya di Jakarta, Minggu.
Selain itu, InJourney Airports juga mencatat 35 bandara yang dikelola melayani sebanyak 4.157 pergerakan pesawat atau tumbuh sebesar 13 persen.
InJourney Airports mencatat tiga bandara dengan jumlah pergerakan penumpang tertinggi pada puncak arus mudik Lebaran, yaitu Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dengan 187.750 pergerakan penumpang, disusul oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 34.315 pergerakan penumpang, dan Bandara Juanda Surabaya dengan 23.087 pergerakan penumpang.
"Di tengah tingginya trenn trafik, InJourney Airports melalui 35 bandara yang dikelola berkomitmen untuk dapat menghadirkan pelayanan terbaik, serta tentunya untuk mewujudkan operasional penerbangan dan bandara yang selamat, aman, dan nyaman," ucap Faik.
Sebelumnya, Faik mengatakan bahwa pengelola bandara memberikan fleksibilitas kepada operator penerbangan domestik untuk mengoperasikan pesawat mereka di seluruh bandara selama periode Lebaran 2024.
"Kami berusaha memberikan fleksibilitas kepada operator penerbangan domestik untuk bisa mengoperasikan pesawat-pesawat mereka di seluruh bandara-bandara kami. Memang tidak semua bandara Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2 beroperasi 24 jam, tetapi kami memberikan keleluasaan," ujar Faik dalam acara bertajuk, "Kupas Tuntas Bersama InJourney Airports Angkasa Pura Indonesia" di Jakarta, Selasa (2/4).
Tujuan fleksibilitas tersebut, kata Faik, adalah untuk mendorong produktivitas pesawat, sehingga bisa mengangkut penumpang lebih banyak lagi.
Selain itu, fleksibilitas pengoperasian bandara juga mengurangi risiko irregularities atau ketidakteraturan, terlebih apabila terdapat delay berkepanjangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024