Dewan Liga Arab pada Rabu (24/4) mendesak Dewan Keamanan PBB agar mengadopsi resolusi berdasarkan Bab VII Piagam PBB, yang memaksa Israel untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan agresinya di Jalur Gaza serta melindungi rakyat Palestina.
Seruan itu disampaikan di akhir sidang luar biasa Dewan Liga Negara-negara Arab di tingkat delegasi tetap yang dipimpin Mauritania di markas besar Sekretariat Jenderal di ibu kota Mesir, Kairo.
Sidang itu digelar atas permintaan Palestina dan didukung seluruh negara anggota guna mengatasi kejahatan agresi pendudukan Israel yang masih berlangsung terhadap rakyat Palestina.
Dewan Liga Arab mengutuk penggunaan veto Amerika Serikat yang mencegah resolusi gencatan senjata, yang menurutnya bertentangan dengan tanggung jawab PBB terhadap isu Palestina.
Menurut Dewan Liga Arab, veto yang dilakukan oleh Amerika Serikat menunjukkan kegagalan mereka dalam memenuhi tuntutan landasan perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan.
Dikatakan juga bahwa veto tersebut tidak konsisten dengan pernyataan Amerika dalam mendukung solusi dua negara, hukum internasional dan resolusi legitimasi internasional yang relevan, termasuk Resolusi Dewan Keamanan 1515 tahun 2003.
Dewan Liga Arab meminta AS dan Uni Eropa untuk berhenti mengekspor senjata dan amunisi serta berhenti mendanai produksi drone yang digunakan Israel, yang menjadi kekuatan pendudukan, dalam kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina, termasuk pembunuhan puluhan ribu warga sipil Palestina yang kebanyakan anak-anak dan perempuan.
Mereka juga meminta Israel berhenti menghancurkan rumah, rumah sakit, sekolah, universitas, masjid, gereja, infrastruktur dan semua kemampuan rakyat Palestina.
Selain itu, Dewan Liga Arab menyerukan pula untuk membuat mekanisme peradilan internasional dalam rangka melakukan investigasi independen terhadap kuburan massal yang ditemukan di kompleks medis rumah sakit Al-Shifa dan Nasser di Jalur Gaza, lokasi di mana sekitar ratusan jasad ditemukan.
Penyelidikan atas penargetan sengaja terhadap kelompok tertentu seperti staf medis dan asing, jurnalis, profesor universitas, anak-anak dan perempuan juga menjadi salah satu seruan Dewan.
Mereka juga meminta komunitas internasional untuk mengimplementasikan opsi persatuan demi perdamaian, jika DK PBB masih belum dapat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi rakyat Palestina.
Pihaknya juga meminta Dewan Duta Besar Arab dan misi Liga Negara-negara Arab di luar negeri untuk berupaya mewujudkan isi resolusi tersebut melalui kementerian luar negeri dan badan-badan terkait.
Lebih lanjut Dewan meminta Sekjen Liga Arab menindaklanjuti implementasi keputusan yang disepakati dalam sidang tersebut dan menyampaikan laporan kepada Dewan pada sidang selanjutnya.
Sumber: WAFA
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Seruan itu disampaikan di akhir sidang luar biasa Dewan Liga Negara-negara Arab di tingkat delegasi tetap yang dipimpin Mauritania di markas besar Sekretariat Jenderal di ibu kota Mesir, Kairo.
Sidang itu digelar atas permintaan Palestina dan didukung seluruh negara anggota guna mengatasi kejahatan agresi pendudukan Israel yang masih berlangsung terhadap rakyat Palestina.
Dewan Liga Arab mengutuk penggunaan veto Amerika Serikat yang mencegah resolusi gencatan senjata, yang menurutnya bertentangan dengan tanggung jawab PBB terhadap isu Palestina.
Menurut Dewan Liga Arab, veto yang dilakukan oleh Amerika Serikat menunjukkan kegagalan mereka dalam memenuhi tuntutan landasan perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan.
Dikatakan juga bahwa veto tersebut tidak konsisten dengan pernyataan Amerika dalam mendukung solusi dua negara, hukum internasional dan resolusi legitimasi internasional yang relevan, termasuk Resolusi Dewan Keamanan 1515 tahun 2003.
Dewan Liga Arab meminta AS dan Uni Eropa untuk berhenti mengekspor senjata dan amunisi serta berhenti mendanai produksi drone yang digunakan Israel, yang menjadi kekuatan pendudukan, dalam kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina, termasuk pembunuhan puluhan ribu warga sipil Palestina yang kebanyakan anak-anak dan perempuan.
Mereka juga meminta Israel berhenti menghancurkan rumah, rumah sakit, sekolah, universitas, masjid, gereja, infrastruktur dan semua kemampuan rakyat Palestina.
Selain itu, Dewan Liga Arab menyerukan pula untuk membuat mekanisme peradilan internasional dalam rangka melakukan investigasi independen terhadap kuburan massal yang ditemukan di kompleks medis rumah sakit Al-Shifa dan Nasser di Jalur Gaza, lokasi di mana sekitar ratusan jasad ditemukan.
Penyelidikan atas penargetan sengaja terhadap kelompok tertentu seperti staf medis dan asing, jurnalis, profesor universitas, anak-anak dan perempuan juga menjadi salah satu seruan Dewan.
Mereka juga meminta komunitas internasional untuk mengimplementasikan opsi persatuan demi perdamaian, jika DK PBB masih belum dapat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi rakyat Palestina.
Pihaknya juga meminta Dewan Duta Besar Arab dan misi Liga Negara-negara Arab di luar negeri untuk berupaya mewujudkan isi resolusi tersebut melalui kementerian luar negeri dan badan-badan terkait.
Lebih lanjut Dewan meminta Sekjen Liga Arab menindaklanjuti implementasi keputusan yang disepakati dalam sidang tersebut dan menyampaikan laporan kepada Dewan pada sidang selanjutnya.
Sumber: WAFA
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024