Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Pemprov Kalbar Natalia Karyawati menekankan kepada pemerintah desa untuk memaksimalkan potensi desa dengan menerapkan pola gotong royong dalam mempercepat pembangunan di tingkat desa.

"Gotong royong merupakan warisan budaya turun temurun yang hendaknya terus kita lestarikan, karena dengan gotong royong masyarakat saling bahu membahu dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan. Gotong royong merupakan jiwa bangsa," kata Natalia saat membuka kegiatan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong XXI di Pontianak, Kamis.

Dia mengatakan, gotong royong bukan hanya sebuah slogan, tetapi sebuah esensi dari rakyat, karena dengan gotong royong dapat mempersatukan rakyat, membuat bisa mengerjakan segala sesuatu lebih mudah karena kebersamaan.

"Di tengah zaman yang kompetitif, gotong royong bisa menjadi pemersatu rakyat, dari awalnya saling bersaing menuju tujuan masing-masing, menjadi bersatu bersama meraih tujuan bersama, tentu saja hal ini adalah hal yang positif karena bisa mempersatukan dua insan atau bahkan lebih," katanya.

Natalia berharap dengan adanya Bulan Bhakti Gotong Royong XXI dan bantuan-bantuan kepada desa-desa membuat semangat perangkat desa serta masyarakat desa dalam membangun dan menghidupkan desa menjadi lebih meningkat.

"Dengan adanya bantuan-bantuan tersebut, diharapkan desa-desa bisa kompetitif dengan desa lain dalam hal pembangunan, sehingga hal tersebut akan memicu perkembangan terhadap desa masing-masing," tuturnya.

Ia menjelaskan, perlu adanya rasa kompetisi antardesa agar masing-masing desa berlomba memperbagus dan memperbaiki diri dari segala aspek baik administrasi, infrastruktur, dan sumber daya.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Jonathan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024