Sebanyak 42 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kalbar mengikuti inkubator Bisnis Bank Indonesia (BI) dalam rangka untuk bisa naik kelas dan lebih maju.
"Kegiatan inkubator bisnis BI ini menjadi bagian upaya kami dalam mendorong UMKM naik kelas dan bisa terus maju," ujar Kepala Kantor BI Kalbar, NA Anggini Sari di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan adapun UMKM yang terlibat terdiri dari bidang makanan dan minuman, fashion dan kerajinan. Dalam kegiatan inkubator bisnis UMKM akan didorong untuk bisa memanfaatkan digital dengan maksimal.
"Pemanfaatan digital di sini mulai dari promosi hingga transaksi pembayaran pun juga demikian. Pelaku UMKM kita maksimalkan sehingga bisa lebih maju," papar dia.
Ia menjelaskan dalam memajukan UMKM tentunya perlu peran semua pihak. Sinergi para pemangku kepentingan, pihak swasta dan lainnya penting.
"Saatnya kolaborasi dan sinergi untuk memajukan UMKM. Kita tahu untuk akselerasi pembangunan ekonomi di Kalbar perlu mencari diversifikasi pertumbuhan ekonomi baru. Satu di antaranya melalui UMKM. Apalagi saat ini di Kalbar terdapat 250 ribu UMKM," kata dia.
Secara umum UMKM memiliki peranan strategis terhadap ekonomi Indonesia. Hal itu dilihat dari sisi kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai sekitar 61 persen.
Selain itu, UMKM dikenal memiliki resistensi tinggi terhadap krisis karena pada umumnya berbasis bahan baku dan memiliki target pemasaran domestik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kegiatan inkubator bisnis BI ini menjadi bagian upaya kami dalam mendorong UMKM naik kelas dan bisa terus maju," ujar Kepala Kantor BI Kalbar, NA Anggini Sari di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan adapun UMKM yang terlibat terdiri dari bidang makanan dan minuman, fashion dan kerajinan. Dalam kegiatan inkubator bisnis UMKM akan didorong untuk bisa memanfaatkan digital dengan maksimal.
"Pemanfaatan digital di sini mulai dari promosi hingga transaksi pembayaran pun juga demikian. Pelaku UMKM kita maksimalkan sehingga bisa lebih maju," papar dia.
Ia menjelaskan dalam memajukan UMKM tentunya perlu peran semua pihak. Sinergi para pemangku kepentingan, pihak swasta dan lainnya penting.
"Saatnya kolaborasi dan sinergi untuk memajukan UMKM. Kita tahu untuk akselerasi pembangunan ekonomi di Kalbar perlu mencari diversifikasi pertumbuhan ekonomi baru. Satu di antaranya melalui UMKM. Apalagi saat ini di Kalbar terdapat 250 ribu UMKM," kata dia.
Secara umum UMKM memiliki peranan strategis terhadap ekonomi Indonesia. Hal itu dilihat dari sisi kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai sekitar 61 persen.
Selain itu, UMKM dikenal memiliki resistensi tinggi terhadap krisis karena pada umumnya berbasis bahan baku dan memiliki target pemasaran domestik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024