Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat selaku pemegang saham PT Jamkrida kembali melakukan penyertaan modal untuk badan usaha daerah tersebut sebesar Rp16 miliar pada tahun 2024 ini.

"Berkenaan dengan itu, dalam rangka memenuhi kewajiban Pemenuhan Modal Dasar Pendirian selaku Pemegang Saham Pengendali sebesar 51 persen, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan Penambahan Penyertaan Modal sebesar Rp16 milyar pada PT Jamkrida Kalbar, sehingga Total Jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan pelaksanaan RUPS ini sebesar Rp51 milyar," kata Harisson di Pontianak, Kamis.

Terkait penambahan penyertaan modal tersebut, Harisson berharao Pemerintah kabupaten/kota di Kalbar selaku pemegang saham juga dapat ikut serta melakukan penambahan penyertaan modal pada PT. Jamkrida Kalbar, di mana melalui Penambahan Penyertaan Modal tersebut akan memperbesar kapasitas penjaminan PT Jamkrida Kalbar yang akhirnya berdampak pada peningkatan laba perusahaan.

Harisson menjelaskan, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan, tahun buku 2023 yang dilaksanakan kemarin, Komisaris Utama PT. Jamkrida Kalbar menyatakan bahwa jumlah ekuitas perusahaan per-31 Desember 2023 sebesar Rp54,48 milyar, sehingga dengan jumlah ekuitas tersebut, PT. Jamkrida seharusnya mampu melakukan penjaminan sebesar Rp2,18 triliun.

Namun dengan jumlah ekuitas saat ini, PT. Jamkrida mempunyai besaran Gearing Ratio mencapai sebesar 30,95 kali dengan outstanding penjaminan perusahaan sudah mencapai sebesar Rp1,69 triliun, di mana gearing ratio maksimal sesuai ketentuan SEOJK Nomor 18/SEOJK.05/2018 hanya sebesar 40 kali dari ekuitas.

"Dengan kondisi tersebut, maka saat ini PT. Jamkrida Kalbar hanya mempunyai sisa gearing ratio sebesar 9,05 dari ekuitas, yang artinya pada Tahun 2024 ini, PT. Jamkrida hanya mempunyai retensi penjaminan sebesar Rp492,46 Milyar.

Hal tersebut tentu akan sangat berdampak pada kemampuan perusahaan melakukan penjaminan serta keuntungan yang diperoleh dari penjaminan tersebut," tuturnya.

Kemudian, berdasarkan Laporan Keuangan (Audited) PT Jamkrida Kalbar Tahun Buku 2023 dan memperhatikan Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi serta capaian target pendapatan perusahaan, disampaikan bahwa pada tahun buku 2023 PT. Jamkrida Kalbar mencatatkan laba sebesar Rp4,09 milyar.

Dari sisi aset perusahaan juga terjadi pertumbuhan di mana pada tahun 2022 jumlah aset perusahaan tercatat sebesar Rp131,58 milyar dan pada akhir tahun 2023 terjadi deviasi sebesar 75,89 persen menjadi sebesar Rp173,39 milyar.

"Jumlah tersebut sudah jauh berada di atas jumlah penyertaan modal pada PT Jamkrida Kalbar sebesar Rp. 49,5 Milyar. Untuk itu, atas nama Pemerintah Provinsi Kalbar selaku Pemegang Saham Pengendali dan atas nama seluruh Pemegang Saham kami memberikan apresiasi atas berbagai inovasi yang sudah dilakukan serta prestasi yang telah dicapai selama ini," katanya.

Selanjutnya, dirinya juga minta kepada seluruh jajaran manajemen PT Jamkrida Kalbar agar terus menjaga dan meningkatkan kepercayaan, komunikasi dan hubungan baik dengan mitra kerja yang sudah ada, membuka serta memperluas jaringan kerja sama penjaminan kredit dengan mitra baru dan melakukan diversifikasi usaha berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik, serta bersama dengan mitra kerja agar lebih selektif dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam memberikan penjaminan kepada debitur.

"Salah satu cara untuk memperbesar kapasitas gearing ratio yaitu melalui peningkatan ekuitas perusahaan yang dapat diperoleh dari penambahan modal perusahaan. Penambahan modal perusahaan bisa dilakukan melalui penambahan penyertaan modal secara langsung dari para pemegang saham ataupun melalui dividen yang dikembalikan sebagai penyertaan modal (laba ditahan)," kata Harisson.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024