Korps Marinir Republik Indonesia (KORMAR), dan Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) telah melaksanakan Latihan Pengintaian (RECONEX) Indonesia yang diadakan dari 24 April hingga 10 Mei di Antralina, Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia.
Menurut siaran pers di laman Web Kantor Pers Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jumat, RECONEX merupakan latihan bilateral yang dipimpin KORMAR dan USMC dengan tujuan mempromosikan interoperabilitas militer.
Latihan tersebut juga untuk meningkatkan kemampuan kewaspadaan di wilayah maritim, memperkuat hubungan, dan meningkatkan kemampuan militer di antara pasukan yang berpartisipasi.
Pada RECONEX tahun ini, sekitar 20 anggota USMC dan 120 anggota KORMAR berlatih bersama untuk meningkatkan keterampilan tingkat lanjut, dengan fokus pada keahlian menembak.
Lebih lanjut, fokus latihan itu juga untuk meningkatkan keterampilan penembak jitu tempur, pelatihan perahu kecil, patroli pengintaian darat, operasi pengintaian amfibi, pelatihan terjun payung, komunikasi taktis, pengendali dukungan udara jarak dekat, dan perawatan korban tempur taktis.
"RECONEX 24 merupakan kesempatan unik bagi kedua satuan yang sangat terspesialisasi ini untuk berkolaborasi, berlatih, dan bertempur secara berdampingan, memupuk rasa saling percaya dan komitmen," kata Kapten Ethan Hamilton, Komandan Kompi, Kompi Alfa, Batalyon Pengintai ke-1, Divisi Marinir ke-1.
"Selama RECONEX inilah keunggulan bersama diwujudkan di antara kekuatan yang tidak biasa, dan ini menekankan hal yang membuat kemitraan ini - dan Indonesia - begitu unik: Bhinneka Tunggal Ika – berbeda-beda tetapi tetap satu," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, latihan tahun ini juga disebutkan untuk meningkatkan kemampuan kedua pasukan pengintai dengan taktik, teknik, dan prosedur dalam lingkungan yang bebas dan tidak bersahabat.
Latihan kemudian diakhiri di tingkat tim dan satuan dengan menggunakan kombinasi diskusi taktis dan aplikasi praktis yang menampilkan dan memajukan kemampuan tempur kolektif dan persahabatan antara KORMAR dan USMC.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Menurut siaran pers di laman Web Kantor Pers Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jumat, RECONEX merupakan latihan bilateral yang dipimpin KORMAR dan USMC dengan tujuan mempromosikan interoperabilitas militer.
Latihan tersebut juga untuk meningkatkan kemampuan kewaspadaan di wilayah maritim, memperkuat hubungan, dan meningkatkan kemampuan militer di antara pasukan yang berpartisipasi.
Pada RECONEX tahun ini, sekitar 20 anggota USMC dan 120 anggota KORMAR berlatih bersama untuk meningkatkan keterampilan tingkat lanjut, dengan fokus pada keahlian menembak.
Lebih lanjut, fokus latihan itu juga untuk meningkatkan keterampilan penembak jitu tempur, pelatihan perahu kecil, patroli pengintaian darat, operasi pengintaian amfibi, pelatihan terjun payung, komunikasi taktis, pengendali dukungan udara jarak dekat, dan perawatan korban tempur taktis.
"RECONEX 24 merupakan kesempatan unik bagi kedua satuan yang sangat terspesialisasi ini untuk berkolaborasi, berlatih, dan bertempur secara berdampingan, memupuk rasa saling percaya dan komitmen," kata Kapten Ethan Hamilton, Komandan Kompi, Kompi Alfa, Batalyon Pengintai ke-1, Divisi Marinir ke-1.
"Selama RECONEX inilah keunggulan bersama diwujudkan di antara kekuatan yang tidak biasa, dan ini menekankan hal yang membuat kemitraan ini - dan Indonesia - begitu unik: Bhinneka Tunggal Ika – berbeda-beda tetapi tetap satu," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, latihan tahun ini juga disebutkan untuk meningkatkan kemampuan kedua pasukan pengintai dengan taktik, teknik, dan prosedur dalam lingkungan yang bebas dan tidak bersahabat.
Latihan kemudian diakhiri di tingkat tim dan satuan dengan menggunakan kombinasi diskusi taktis dan aplikasi praktis yang menampilkan dan memajukan kemampuan tempur kolektif dan persahabatan antara KORMAR dan USMC.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024