Ketua Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar Daniel mengatakan sebanyak 875 kepala keluarga yang terdiri dari 3.421 warga mengungsi akibat banjir yang terjadi di daerah tersebut.

"Sebanyak 875 KK ini berasal dari 37 desa dari 5 kecamatan di Kabupaten Landak, di mana mereka rumah mereka dan sejumlah fasilitas umum terdampak banjir dan saat ini mengungsi di kantor camat Ngabang," kata Daniel di Pontianak, Jumat.



Dia menjelaskan, tingginya intensitas curah hujan yang terjadi dua hari terakhir di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) berdampak ribuan masyarakat terpaksa harus mengungsi di Kantor Kecamatan Ngabang, karena rumah mereka terendam banjir.

Daniel mengatakan, berdasarkan informasi yang di terima pihaknya dari masyarakat, ada 4 titik pengungsian, namun data yang baru masuk ke pihak BPBD Kalbar, baru 1 titik tempat pengungsian yaitu Kantor Kecamatan Ngabang, sementara 3 lokasi pengungsian warga ini masih kami cari.

Terkait banjir di Kabupaten Landak, BPBD Kalbar sudah membentuk tim untuk diturunkan ke beberapa kabupaten yang terdampak banjir. Sampai hari ini ketinggian air di beberapa lokasi banjir ini bervariasi antara 50 cm sampai 1 meter.



"Saat ini sudah ada petugas gabungan yang terdiri dari BPBD dan PMI Kalbar, BPBD, PMI dan Dinas Sosial Kabupaten Landak secara bersama-sama melakukan asesmen dan kajian cepat terkait masyarakat yang masih mengungsi di 3 titik lainnya yang belum diketahui lokasinya," katanya.

BPBD Kalbar mengimbau masyarakat, khususnya kepala desa setempat jika ada warganya yang mengungsi untuk segera melaporkannya ke pemerintah kecamatan secara berjenjang, supaya lokasi pengungsian itu di koordinir, baik logistik maupun bantuan kesehatan, bisa di pantau dengan baik.

"Untuk itu, kami juga meminta kepada BPBD setempat untuk segera mendata warganya yang terdampak banjir, agar bisa lebih cepat mendistribusikan logistik terhadap warga yang terdampak banjir," kata Daniel.



 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024