Tentara Ukraina, yang menjadi kru perawatan M1 Abrams yang dipasok Amerika Serikat, mengatakan banyak masalah timbul dalam penggunaan kendaraan lapis baja itu di medan perang, menurut laporan CNN pada Rabu.

Menurut mereka, kendaraan perang seharga 10 juta dolar AS (sekitar Rp162,24 miliar) per unit itu tidak cukup melindungi awaknya dari serangan senjata modern seperti drone.

Seorang anggota kru mengatakan bahwa Abrams telah menjadi "sasaran nomor satu" pasukan Rusia.

Tank-tank tersebut tampaknya mengalami sejumlah masalah teknis, termasuk kondensasi, yang memengaruhi komponen elektroniknya.

Menurut mereka, Abrams tidak cocok dipakai untuk situasi di Ukraina, yang kurang didukung oleh kekuatan udara dan artileri untuk menyerang sebelum tank dan pasukan darat bergerak maju.

AS telah mengerahkan 31 unit Abrams di Ukraina, yang digunakan di medan tempur di wilayah timur.

Permintaan Ukraina untuk mendapatkan tank-tank itu dinilai kontroversial, karena kendaraan tersebut memerlukan rantai pasokan dan pemeliharaan yang rumit.

Sumber: Sputnik

 
 

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024