Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyatakan calon haji asal daerah itu umumnya mengalami gangguan batuk dan flu selama di Tanah Suci Makkah.
"Informasi yang disampaikan oleh petugas haji dan umrah atau pendamping haji di Tanah Suci Makkah, umumnya jamaah calon haji mengalami gangguan kesehatan batuk dan flu," kata Panitia Pemberangkatan Jamaah Kantor Kemenag Bangka Gazali di Sungailiat, Kamis.
Jamaah calon haji yang mengalami gangguan kesehatan, kata dia, ditangani langsung tim kesehatan yang telah siapkan oleh Kemenag di pos kesehatan yang berada di masing-masing hotel.
Gangguan batuk dan flu mulai dirasakan sebagian calon haji sejak masuk Kota Makkah dari Madinah beberapa waktu lalu, hanya saja sekarang jumlah penderita sudah banyak bahkan hampir merata.
"Kondisi kesehatan calon haji menurun lebih karena faktor cuaca di Tanah Suci dimana suhu udara pada siang hari berkisar 40 derajat Celcius," ujar dia.
Calon haji yang tidak mampu datang ke pos kesehatan dengan alasan tertentu, kata dia, akan didatangi tim kesehatan di kamar untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Sesuai jadwal, kata Gazali, besok Jumat (14/6) waktu Indonesia atau tanggal 8 Zulhijah waktu Arab Saudi setelah Shalat Dzuhur calon haji Kelompok Terbang (Kloter) 05 PLM sudah mulai menuju Arafah dilanjutkan Kloter 04 PLM setelah Shalat Ashar.
"Selama di Arafah calon haji Kloter 05 PLM akan ditempatkan di Maktab nomor 64 dan Kloter 04 PLM berada di Maktab 63," katanya.
Gazali mengatakan proses dari Arafah ke Muzdalifah akan memberlakukan skema Murur bagi jamaah lanjut usia (lansia), jamaah yang memakai kursi roda, dan resiko tinggi.
"Mereka ini dari Arafah tanpa turun ke Muzdalifah, namun langsung melanjutkan ke Mina. Sedangkan jamaah yang dinyatakan sehat atau mampu tetap mengikuti anjuran melakukan mabit di Mina," jelasnya.
Mabit di Muzdalifah dengan skema Murur adalah mabit atau bermalam yang dilakukan dengan cara melintas Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.
Skema Murur dalam pelaksanaan mabit menjadi Ijtihad dan ikhtiar bersama dalam menjaga keselamatan jamaah Indonesia, sehingga pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan paling utama adalah keselamatan calon haji atas kepadatan di area Muzdalifah.
Tercatat calon haji asal Kabupaten Bangka yang diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah tahun 2024 mencapai lebih dari 300 orang terbagi dalam dua kloter.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Informasi yang disampaikan oleh petugas haji dan umrah atau pendamping haji di Tanah Suci Makkah, umumnya jamaah calon haji mengalami gangguan kesehatan batuk dan flu," kata Panitia Pemberangkatan Jamaah Kantor Kemenag Bangka Gazali di Sungailiat, Kamis.
Jamaah calon haji yang mengalami gangguan kesehatan, kata dia, ditangani langsung tim kesehatan yang telah siapkan oleh Kemenag di pos kesehatan yang berada di masing-masing hotel.
Gangguan batuk dan flu mulai dirasakan sebagian calon haji sejak masuk Kota Makkah dari Madinah beberapa waktu lalu, hanya saja sekarang jumlah penderita sudah banyak bahkan hampir merata.
"Kondisi kesehatan calon haji menurun lebih karena faktor cuaca di Tanah Suci dimana suhu udara pada siang hari berkisar 40 derajat Celcius," ujar dia.
Calon haji yang tidak mampu datang ke pos kesehatan dengan alasan tertentu, kata dia, akan didatangi tim kesehatan di kamar untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Sesuai jadwal, kata Gazali, besok Jumat (14/6) waktu Indonesia atau tanggal 8 Zulhijah waktu Arab Saudi setelah Shalat Dzuhur calon haji Kelompok Terbang (Kloter) 05 PLM sudah mulai menuju Arafah dilanjutkan Kloter 04 PLM setelah Shalat Ashar.
"Selama di Arafah calon haji Kloter 05 PLM akan ditempatkan di Maktab nomor 64 dan Kloter 04 PLM berada di Maktab 63," katanya.
Gazali mengatakan proses dari Arafah ke Muzdalifah akan memberlakukan skema Murur bagi jamaah lanjut usia (lansia), jamaah yang memakai kursi roda, dan resiko tinggi.
"Mereka ini dari Arafah tanpa turun ke Muzdalifah, namun langsung melanjutkan ke Mina. Sedangkan jamaah yang dinyatakan sehat atau mampu tetap mengikuti anjuran melakukan mabit di Mina," jelasnya.
Mabit di Muzdalifah dengan skema Murur adalah mabit atau bermalam yang dilakukan dengan cara melintas Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.
Skema Murur dalam pelaksanaan mabit menjadi Ijtihad dan ikhtiar bersama dalam menjaga keselamatan jamaah Indonesia, sehingga pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan paling utama adalah keselamatan calon haji atas kepadatan di area Muzdalifah.
Tercatat calon haji asal Kabupaten Bangka yang diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah tahun 2024 mencapai lebih dari 300 orang terbagi dalam dua kloter.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024