Pemerintahan Kota Pontianak meraih prestasi membanggakan dalam pengendalian inflasi daerah yakni masuk tiga besar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik tahun 2023 se-Pulau Kalimantan.
“Alhamdulillah Pontianak masuk tiga terbaik di Kalimantan. Ini merupakan kerja bersama, kolaborasi antara seluruh sektor, mulai dari masyarakat, pedagang hingga pemangku kebijakan,” kata Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian saat dihubungi di Jakarta usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID se-Indonesia, Jumat.
Ia menambahkan untuk di tingkat nasional TPID Kota Pontianak masuk 13 kota dengan TPID terbaik 2023 bersama Kota Banda Aceh, Kota Batam, Kota Pekanbaru, Kota Madiun, Kota Semarang, Kota Banjarmasin, Kota Samarinda, Kota Gorontalo, Kota Palu, Kota Mataram, Kota Tidore Kepulauan dan Kota Jayapura.
Kota Pontianak menjadi satu di antara 10 kota se-Indonesia dengan inflasi terendah sepanjang bulan Desember 2023, yakni di angka 2,09 persen, kemudian di awal tahun terus stabil di angka 2-2,5 persen.
“Pentingnya menjaga stabilitas harga di pasaran agar tidak membebani masyarakat. Untuk itu, Pemkot Pontianak bersama TPID Kota Pontianak telah merancang sebuah peta jalan pengendalian inflasi yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” ujar Ani Sofian.
Ia menjelaskan terdapat empat program unggulan TPID Kota Pontianak selama tahun 2023. Pertama, pihaknya mengalokasikan anggaran APBD sebesar Rp400 juta untuk pembangunan jalan produksi pada lokasi strategis pertanian cabai terhubung dengan jalan lingkungan dengan APBD Tahun 2022 sebesar Rp1 miliar.
Kemudian, program selanjutnya adalah penyediaan seribu bibit cabai rawit yang diserahkan kepada ASN di lingkungan Pemkot Pontianak, TP PKK dan DWP dengan 150 penerima manfaat, bekerjasama dengan Bank Indonesia.
“Pada 2023 Pemkot Pontianak juga menyerahkan Rp56 juta, untuk penyediaan 1.127 polybag bibit cabai dan diserahkan kepada enam kelompok tani,” sambung Ani Sofian.
Program keempat yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan teknologi POCISABU Pupuk Organik Cair Sisa Ikan dan Buah (POCASIBU) dan Jadam Liquid Fertilizer (JLF), JADAM serta JADAM Sulfur sebagai pestisida nabati, khususnya dalam menekan penggunaan pupuk kimia dan mengendalikan serangan hama penyakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
“Alhamdulillah Pontianak masuk tiga terbaik di Kalimantan. Ini merupakan kerja bersama, kolaborasi antara seluruh sektor, mulai dari masyarakat, pedagang hingga pemangku kebijakan,” kata Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian saat dihubungi di Jakarta usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID se-Indonesia, Jumat.
Ia menambahkan untuk di tingkat nasional TPID Kota Pontianak masuk 13 kota dengan TPID terbaik 2023 bersama Kota Banda Aceh, Kota Batam, Kota Pekanbaru, Kota Madiun, Kota Semarang, Kota Banjarmasin, Kota Samarinda, Kota Gorontalo, Kota Palu, Kota Mataram, Kota Tidore Kepulauan dan Kota Jayapura.
Kota Pontianak menjadi satu di antara 10 kota se-Indonesia dengan inflasi terendah sepanjang bulan Desember 2023, yakni di angka 2,09 persen, kemudian di awal tahun terus stabil di angka 2-2,5 persen.
“Pentingnya menjaga stabilitas harga di pasaran agar tidak membebani masyarakat. Untuk itu, Pemkot Pontianak bersama TPID Kota Pontianak telah merancang sebuah peta jalan pengendalian inflasi yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” ujar Ani Sofian.
Ia menjelaskan terdapat empat program unggulan TPID Kota Pontianak selama tahun 2023. Pertama, pihaknya mengalokasikan anggaran APBD sebesar Rp400 juta untuk pembangunan jalan produksi pada lokasi strategis pertanian cabai terhubung dengan jalan lingkungan dengan APBD Tahun 2022 sebesar Rp1 miliar.
Kemudian, program selanjutnya adalah penyediaan seribu bibit cabai rawit yang diserahkan kepada ASN di lingkungan Pemkot Pontianak, TP PKK dan DWP dengan 150 penerima manfaat, bekerjasama dengan Bank Indonesia.
“Pada 2023 Pemkot Pontianak juga menyerahkan Rp56 juta, untuk penyediaan 1.127 polybag bibit cabai dan diserahkan kepada enam kelompok tani,” sambung Ani Sofian.
Program keempat yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan teknologi POCISABU Pupuk Organik Cair Sisa Ikan dan Buah (POCASIBU) dan Jadam Liquid Fertilizer (JLF), JADAM serta JADAM Sulfur sebagai pestisida nabati, khususnya dalam menekan penggunaan pupuk kimia dan mengendalikan serangan hama penyakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024