Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat melakukan transformasi layanan kesehatan dengan fokus pada lima aspek utama yang dirumuskan dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) tahun 2024 dengan mengusung tema "Transformasi Kesehatan Berkelanjutan Menuju Kalbar Emas 2045".
"Kita akan mewujudkan sistem kesehatan yang tangguh, responsif, dan berkualitas guna mendukung pencapaian visi negara yang berdaulat, maju dan berkelanjutan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Erna Yulianti di Pontianak, Kamis.
Erna menjelaskan, transformasi Kesehatan 2045 akan berfokus pada lima aspek utama yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi seluruh masyarakat melalui promosi kesehatan dan pencegahan penyakit,"ujar
Dia juga menambahkan bahwa pelayanan kesehatan primer akan diperluas dan ditingkatkan kualitasnya agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu, kualitas dan spesialisasi pelayanan kesehatan rujukan akan diperbaiki agar lebih terpadu dan bermutu.
"Kita juga akan memperkuat sistem kesehatan yang berkualitas melalui tata kelola yang transparan, akuntabel, dan profesional. Sumber daya manusia kesehatan juga akan ditingkatkan potensi dan distribusinya secara merata," ucapnya.
Tujuan kegiatan itu untuk penguatan, integrasi, dan keselarasan pelaksanaan program kesehatan dalam mengimplementasikan transformasi kesehatan berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Barat.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Kesehatan RI Saksono Harbuwono, menyampaikan bahwa Rakerkesda di setiap provinsi bertujuan untuk menyelaraskan program kebijakan dari pusat ke daerah. Setiap daerah memiliki masalah kesehatan yang spesifik, dan melalui dialog ini, kebutuhan masing-masing daerah akan diformulasikan secara nasional dan spesifik.
"Hal ini penting dilakukan untuk efisiensi, kesetaraan, dan peningkatan kapabilitas anggaran, sehingga semua daerah dapat merasakan dampak positif dalam pembangunan Kesehatan," kata Saksono.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson, juga menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan di Kalimantan Barat akan terus ditingkatkan, baik di tingkat preventif maupun promotif di puskesmas, Posyandu, serta rumah sakit rujukan.
"Kami ingin memastikan pelayanan kesehatan yang terbaik agar masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri," kata Harisson.
Harisson juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui posyandu untuk kegiatan pencegahan dan promotif. Hal ini akan membantu mengurangi biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh masyarakat.
"Saya berharap Rakerkesda 2024 dapat terlaksana dengan baik dan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk pembangunan kesehatan di Kalimantan Barat, dalam rangka menghadapi Indonesia Emas 2045," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kita akan mewujudkan sistem kesehatan yang tangguh, responsif, dan berkualitas guna mendukung pencapaian visi negara yang berdaulat, maju dan berkelanjutan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Erna Yulianti di Pontianak, Kamis.
Erna menjelaskan, transformasi Kesehatan 2045 akan berfokus pada lima aspek utama yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi seluruh masyarakat melalui promosi kesehatan dan pencegahan penyakit,"ujar
Dia juga menambahkan bahwa pelayanan kesehatan primer akan diperluas dan ditingkatkan kualitasnya agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu, kualitas dan spesialisasi pelayanan kesehatan rujukan akan diperbaiki agar lebih terpadu dan bermutu.
"Kita juga akan memperkuat sistem kesehatan yang berkualitas melalui tata kelola yang transparan, akuntabel, dan profesional. Sumber daya manusia kesehatan juga akan ditingkatkan potensi dan distribusinya secara merata," ucapnya.
Tujuan kegiatan itu untuk penguatan, integrasi, dan keselarasan pelaksanaan program kesehatan dalam mengimplementasikan transformasi kesehatan berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Barat.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Kesehatan RI Saksono Harbuwono, menyampaikan bahwa Rakerkesda di setiap provinsi bertujuan untuk menyelaraskan program kebijakan dari pusat ke daerah. Setiap daerah memiliki masalah kesehatan yang spesifik, dan melalui dialog ini, kebutuhan masing-masing daerah akan diformulasikan secara nasional dan spesifik.
"Hal ini penting dilakukan untuk efisiensi, kesetaraan, dan peningkatan kapabilitas anggaran, sehingga semua daerah dapat merasakan dampak positif dalam pembangunan Kesehatan," kata Saksono.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson, juga menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan di Kalimantan Barat akan terus ditingkatkan, baik di tingkat preventif maupun promotif di puskesmas, Posyandu, serta rumah sakit rujukan.
"Kami ingin memastikan pelayanan kesehatan yang terbaik agar masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri," kata Harisson.
Harisson juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui posyandu untuk kegiatan pencegahan dan promotif. Hal ini akan membantu mengurangi biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh masyarakat.
"Saya berharap Rakerkesda 2024 dapat terlaksana dengan baik dan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk pembangunan kesehatan di Kalimantan Barat, dalam rangka menghadapi Indonesia Emas 2045," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024