Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster menyatakan sudah cukup dengan enam pemain asing karena banyak pesepakbola lokal dalam skuadnya mempunyai kualitas yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Dengan enam pemain asing ini, buat saya sudah baik. Ini akan membuat tim lebih kuat. Tapi yang terpenting ketika klub mendatangkan pemain asing, mereka juga harus bagus," kata pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro tersebut.
Menurut dia, banyak pemain lokal yang yang cukup bagus, oleh karena itu kebijakan tentang delapan pemain asing bisa baik dan bisa juga kurang, tergantung kebutuhan tim.
"Bisa dibilang bagus dan juga kurang bagus, karena kami juga perlu memikirkan pemain lokal. Namun jika pemain lokal tidak cukup bagus, maka perlu mendatangkan pemain yang berkualitas, karena liga harus lebih baik juga," ujarnya.
Selain itu, jika dalam satu klub berjumlah delapan pemain asing maka harus memikirkan bagaimana strategi agar bisa bermanfaat untuk klub.
"Sebagai pelatih dan tim, kami harus membuat semua orang bahagia. Jadi menurut saya jika memiliki dua pemain asing di bangku cadangan, mereka perlu mengetahui peran dan tanggung jawabnya," tutur mantan Direktur Teknik Tim Nasional (Timnas) Brunei Darussalam tersebut.
Tak hanya itu, mental para pemain asing juga harus bagus untuk menghadapi proses persaingan di dalam tim, termasuk untuk pemain lokal.
"Terkadang saat klub mendatangkan pemain asing namun malah pemain lokal yang lebih baik. Tapi secara keseluruhan, di Persebaya enam pemain asing ini sudah bagus," tuturnya.
Namun, kata dia, jika harus mendatangkan dua pemain asing bagi Persebaya lagi maka pihaknya harus mengetahui peran dan fungsinya.
"Jika ada pemain cedera atau skorsing, bagi pelatih penambahan dua pemain asing lagi itu bagus, secara taktis," kata Munster.
Munster menambahkan, jika ada dua pemain asing yang duduk di bangku cadangan juga dapat menimbulkan masalah dan itu sudah sering terjadi.
"Kalau punya dua pemain di bangku cadangan, mereka harus punya mentalitas yang bagus. Sebab jika tidak, bisa menimbulkan masalah. Saya sudah melihatnya berkali-kali," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024